Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intip Kehidupan di Wilayah Pemberontak Paling Kuat di Myanmar

Tentara Negara Persatuan WA (UWSA) melakukan long march yang tujukan pada media di Pansang, wilayah pemberontak Wa di Myanmar, 4 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun
Tentara Negara Persatuan WA (UWSA) melakukan long march yang tujukan pada media di Pansang, wilayah pemberontak Wa di Myanmar, 4 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun

29 Desember 2016 00:00 WIB

Seorang pria berusaha membunuh kerbau untuk dimakan dalam festival  di desa Pansang, wilayah pemberontak Wa di Myanmar, 3 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang pria berusaha membunuh kerbau untuk dimakan dalam festival di desa Pansang, wilayah pemberontak Wa di Myanmar, 3 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun

29 Desember 2016 00:00 WIB

Seorang anak laki-laki menggunakan pakaian Tentara Negara Persatuan WA (UWSA) di pasar Mongmao, wilayah pemberontak Wa di Myanmar, 1 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang anak laki-laki menggunakan pakaian Tentara Negara Persatuan WA (UWSA) di pasar Mongmao, wilayah pemberontak Wa di Myanmar, 1 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun

29 Desember 2016 00:00 WIB

Sejumlah perempuan etnis Akha, menggunakan pakaian tradisional saat mengikuti festival di desa Pansang, wilayah pemberontak Wa di Myanmar, 3 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun
Sejumlah perempuan etnis Akha, menggunakan pakaian tradisional saat mengikuti festival di desa Pansang, wilayah pemberontak Wa di Myanmar, 3 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun

29 Desember 2016 00:00 WIB

Seorang ibu menggendong bayinya saat berjalan-jalan di desa Pansang, wilayah pemberontak Wa, di Myanmar, 3 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang ibu menggendong bayinya saat berjalan-jalan di desa Pansang, wilayah pemberontak Wa, di Myanmar, 3 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun

29 Desember 2016 00:00 WIB

Seorang guru mengajarkan pelajaran bahasa Cina di sekolah di Namtit, kawasan pemberontak Wa di Myanmar, 30 November 2016. Kelompok Wa merupakan pemberontak yang paling kuat di Myanmar. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang guru mengajarkan pelajaran bahasa Cina di sekolah di Namtit, kawasan pemberontak Wa di Myanmar, 30 November 2016. Kelompok Wa merupakan pemberontak yang paling kuat di Myanmar. REUTERS/Soe Zeya Tun

29 Desember 2016 00:00 WIB