Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Bangkok Hormati Puluhan Mayat Calon Kadaver

Mahasiswa kedokteran Universitas Chulalongkorn memberi hormat kepada peti berisi mayat dalam upacara keagamaan di Rumah Sakit Chulalongkorn, Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Mayat-mayat ini akan digunakan sebagai kadaver untuk studi ilmu anatomi. REUTERS/Athit Perawongmetha
Mahasiswa kedokteran Universitas Chulalongkorn memberi hormat kepada peti berisi mayat dalam upacara keagamaan di Rumah Sakit Chulalongkorn, Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Mayat-mayat ini akan digunakan sebagai kadaver untuk studi ilmu anatomi. REUTERS/Athit Perawongmetha

27 April 2017 00:00 WIB

Mahasiswa kedokteran meletakkan persembahan di atas peti berisi mayat dalam upacara keagamaan di RS Chulalongkorn, Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Kadaver di RS ini didapatkan dari hasil donor sukarela. REUTERS/Athit Perawongmetha
Mahasiswa kedokteran meletakkan persembahan di atas peti berisi mayat dalam upacara keagamaan di RS Chulalongkorn, Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Kadaver di RS ini didapatkan dari hasil donor sukarela. REUTERS/Athit Perawongmetha

27 April 2017 00:00 WIB

Mahasiswa kedokteran menaruh bunga untuk memberi hormat kepada mayat di RS Chulalongkorn di Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Donor mayat untuk keperluan studi meningkat hingga lebih dari 100 jenazah per hari. REUTERS/Athit Perawongmetha
Mahasiswa kedokteran menaruh bunga untuk memberi hormat kepada mayat di RS Chulalongkorn di Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Donor mayat untuk keperluan studi meningkat hingga lebih dari 100 jenazah per hari. REUTERS/Athit Perawongmetha

27 April 2017 00:00 WIB

Mahasiswa kedokteran berdiri di samping mayat saat upacara keagamaan di RS Chulalongkorn, Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Mayat-mayat tersebut dihormati sebelum menjalani proses pengawetan sebagai kadaver. REUTERS/Athit Perawongmetha
Mahasiswa kedokteran berdiri di samping mayat saat upacara keagamaan di RS Chulalongkorn, Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Mayat-mayat tersebut dihormati sebelum menjalani proses pengawetan sebagai kadaver. REUTERS/Athit Perawongmetha

27 April 2017 00:00 WIB

Petugas penyelamat dari Yayasan Poh Teck Tung membawa mayat yang akan dijadikan kadaver saat upacara keagamaan di RS Chulalongkorn di Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Kadaver merupakan jasad manusia asli yang diawetkan untuk keperluan ilmu anatomi. REUTERS/Athit Perawongmetha
Petugas penyelamat dari Yayasan Poh Teck Tung membawa mayat yang akan dijadikan kadaver saat upacara keagamaan di RS Chulalongkorn di Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Kadaver merupakan jasad manusia asli yang diawetkan untuk keperluan ilmu anatomi. REUTERS/Athit Perawongmetha

27 April 2017 00:00 WIB

Mahasiswa kedokteran Universitas Chulalongkorn memberi hormat kepada peti berisi mayat dalam upacara keagamaan di RS Chulalongkorn, Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Donor mayat untuk kadaver meningkat setelah biksu terkenal Thailand, Luang Phor Khoon mendonorkan tubuhnya. REUTERS/Athit Perawongmetha
Mahasiswa kedokteran Universitas Chulalongkorn memberi hormat kepada peti berisi mayat dalam upacara keagamaan di RS Chulalongkorn, Bangkok, Thailand, 26 April 2017. Donor mayat untuk kadaver meningkat setelah biksu terkenal Thailand, Luang Phor Khoon mendonorkan tubuhnya. REUTERS/Athit Perawongmetha

27 April 2017 00:00 WIB