Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dibutuhkan: Generasi Penerus Pengrajin Stempel Batik Solo

Saradi, pengrajin stempel batik mengukur jarak pada contoh motif yang akan dipotong dan dirakit menjadi stempel tembaga untuk batik di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). Kerajinan stempel batik di Solo yang sudah berlangsung turun temurun ini marak kembali sejak tahun 2004 setelah sempat mati dan bergeser ke Bali di era 1980an. TEMPO/Suryo Wibowo
Saradi, pengrajin stempel batik mengukur jarak pada contoh motif yang akan dipotong dan dirakit menjadi stempel tembaga untuk batik di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). Kerajinan stempel batik di Solo yang sudah berlangsung turun temurun ini marak kembali sejak tahun 2004 setelah sempat mati dan bergeser ke Bali di era 1980an. TEMPO/Suryo Wibowo

18 Maret 2013 00:00 WIB

Para pekerja merampungkan berbagai motif stempel tembaga untuk batik di dalam bengkel kerja mereka yang sederhana di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Para pekerja merampungkan berbagai motif stempel tembaga untuk batik di dalam bengkel kerja mereka yang sederhana di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). TEMPO/Suryo Wibowo

18 Maret 2013 00:00 WIB

Berbagai stempel untuk batik yang digunakan di workshop Batik Putra Laweyan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Berbagai stempel untuk batik yang digunakan di workshop Batik Putra Laweyan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). TEMPO/Suryo Wibowo

18 Maret 2013 00:00 WIB

Pekerja menghaluskan stempel batik yang sudah dibekukan di dalam gondorukem di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Pekerja menghaluskan stempel batik yang sudah dibekukan di dalam gondorukem di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). TEMPO/Suryo Wibowo

18 Maret 2013 00:00 WIB

Alat-alat buatan sendiri dan hasil modifikasi alat pasaran yang digunakan para pengrajin untuk membuat stempel batik dari tembaga di Kampung Jongke, lecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). Keberadaan para pengrajin stempel batik di Solo merupakan salah satu pendukung industri batik di Solo. TEMPO/Suryo Wibowo
Alat-alat buatan sendiri dan hasil modifikasi alat pasaran yang digunakan para pengrajin untuk membuat stempel batik dari tembaga di Kampung Jongke, lecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). Keberadaan para pengrajin stempel batik di Solo merupakan salah satu pendukung industri batik di Solo. TEMPO/Suryo Wibowo

18 Maret 2013 00:00 WIB

Dwi (35 tahun, kanan) mengukur lempengan tembaga yang akan dipotong dan dirakit menjadi stempel tembaga untuk batik di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). Para pengrajin mengakui permasalahan utama adalah semakin berkurangnya minat generasi muda meneruskan kerajinan berbahan tembaga yang rumit namun dibayar minim ini. TEMPO/Suryo Wibowo
Dwi (35 tahun, kanan) mengukur lempengan tembaga yang akan dipotong dan dirakit menjadi stempel tembaga untuk batik di Kampung Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/3). Para pengrajin mengakui permasalahan utama adalah semakin berkurangnya minat generasi muda meneruskan kerajinan berbahan tembaga yang rumit namun dibayar minim ini. TEMPO/Suryo Wibowo

18 Maret 2013 00:00 WIB