Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Thanaka, Kosmetik Andalan Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Seorang bocah pengungsi Rohingya menggunakan bedak tradisional, di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, Rabu, 4 Juli 2018. Meski hidup dalam kesulitan di kamp, pengungsi Rohingya khususnya perempuan, tetap merawat wajah mereka dengan cara tradisional resep turun temurun. REUTERS
Seorang bocah pengungsi Rohingya menggunakan bedak tradisional, di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, Rabu, 4 Juli 2018. Meski hidup dalam kesulitan di kamp, pengungsi Rohingya khususnya perempuan, tetap merawat wajah mereka dengan cara tradisional resep turun temurun. REUTERS

6 Juli 2018 00:00 WIB

Seorang bocah pengungsi Rohingya, Zannat Ara, 10 tahun, berpose dengan wajah yang berhias bedak tradisional, di kamp pengungsian Balukhali, Cox's Bazar, Bangladesh, 30 Maret 2018. Mereka biasa menggunakan bedak dan krim wajah thanaka yang terbuat dari batang pohon thanaka yang ditebang saat usia pohon mencapai 3-7 tahun. REUTERS
Seorang bocah pengungsi Rohingya, Zannat Ara, 10 tahun, berpose dengan wajah yang berhias bedak tradisional, di kamp pengungsian Balukhali, Cox's Bazar, Bangladesh, 30 Maret 2018. Mereka biasa menggunakan bedak dan krim wajah thanaka yang terbuat dari batang pohon thanaka yang ditebang saat usia pohon mencapai 3-7 tahun. REUTERS

6 Juli 2018 00:00 WIB

Remaja pengungsi Rohingya, Juhara Begum, 13 tahun, berpose dengan wajah yang berhias krim wajah thanaka, di kamp pengungsian Jamtoli, Cox's Bazar, Bangladesh, 1 April 2018. Bedak dan krim wajah Thanaka sudah digunakan masyarakat Myanmar selama lebih dari 2.000 tahun. REUTERS
Remaja pengungsi Rohingya, Juhara Begum, 13 tahun, berpose dengan wajah yang berhias krim wajah thanaka, di kamp pengungsian Jamtoli, Cox's Bazar, Bangladesh, 1 April 2018. Bedak dan krim wajah Thanaka sudah digunakan masyarakat Myanmar selama lebih dari 2.000 tahun. REUTERS

6 Juli 2018 00:00 WIB

Remaja pengungsi Rohingya, Amina, berpose dengan wajah yang berhias bedak thanaka, di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 30 Maret 2018. Bedak thanaka berfungsi melindungi wajah para pengungsi saat cuaca panas di kamp pengungsian Bangladesh. REUTERS
Remaja pengungsi Rohingya, Amina, berpose dengan wajah yang berhias bedak thanaka, di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 30 Maret 2018. Bedak thanaka berfungsi melindungi wajah para pengungsi saat cuaca panas di kamp pengungsian Bangladesh. REUTERS

6 Juli 2018 00:00 WIB

Remaja pengungsi Rohingya, Rozia, berpose dengan wajah yang berhias bedak thanaka, di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 30 Maret 2018. Thanaka biasanya dipakai oleh berbagai kalangan di Myanmar, dari orang dewasa hingga anak-anak. REUTERS
Remaja pengungsi Rohingya, Rozia, berpose dengan wajah yang berhias bedak thanaka, di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 30 Maret 2018. Thanaka biasanya dipakai oleh berbagai kalangan di Myanmar, dari orang dewasa hingga anak-anak. REUTERS

6 Juli 2018 00:00 WIB

Bocah pengungsi Rohingya, Rufia Begum, 9 tahun, berpose dengan wajah yang berhias bedak thanaka, di kamp pengungsian Balukhali, Cox's Bazar, Bangladesh, 31 Maret 2018. REUTERS
Bocah pengungsi Rohingya, Rufia Begum, 9 tahun, berpose dengan wajah yang berhias bedak thanaka, di kamp pengungsian Balukhali, Cox's Bazar, Bangladesh, 31 Maret 2018. REUTERS

6 Juli 2018 00:00 WIB