Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Penjinak Ranjau Darat Tanpa Kaki di Irak

Hoshyar Ali menampilkan ranjau yang telah dinonaktifkan di rumahnya di kota Kurdi Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Mantan pejuang Kurdi ini terus aktif memusnahkan ranjau darat meski kedua kakinya diamputasi. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali menampilkan ranjau yang telah dinonaktifkan di rumahnya di kota Kurdi Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Mantan pejuang Kurdi ini terus aktif memusnahkan ranjau darat meski kedua kakinya diamputasi. REUTERS/Ako Rasheed

17 Januari 2019 00:00 WIB

Hoshyar Ali mencoba menonaktifkan ranjau darat di sebuah ladang ranjau di Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Kedua kakinya diamputasi karena terkena ledakan ranjau darat pada 1989 dan 1994. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali mencoba menonaktifkan ranjau darat di sebuah ladang ranjau di Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Kedua kakinya diamputasi karena terkena ledakan ranjau darat pada 1989 dan 1994. REUTERS/Ako Rasheed

17 Januari 2019 00:00 WIB

Hoshyar Ali mencoba menonaktifkan ranjau darat di sebuah ladang ranjau di Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Ia telah menggali lebih dari dua juta ranjau darat sejak 1986, awal mula ia bergabung dengan Peshmerga. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali mencoba menonaktifkan ranjau darat di sebuah ladang ranjau di Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Ia telah menggali lebih dari dua juta ranjau darat sejak 1986, awal mula ia bergabung dengan Peshmerga. REUTERS/Ako Rasheed

17 Januari 2019 00:00 WIB

Hoshyar Ali berjalan dengan kaki prostetik dan tongkat di sebuah ladang ranjau di Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Ia bekerja secara sukarela dan bersedia menerima panggilan untuk membersihkan ladang ranjau di berbagai tempat. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali berjalan dengan kaki prostetik dan tongkat di sebuah ladang ranjau di Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Ia bekerja secara sukarela dan bersedia menerima panggilan untuk membersihkan ladang ranjau di berbagai tempat. REUTERS/Ako Rasheed

17 Januari 2019 00:00 WIB

Hoshyar Ali menampilkan ranjau yang telah dinonaktifkan di rumahnya di kota Kurdi Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Membersihkan ladang ranjau telah menjadi bagian dari hidup Hoshyar, sepertiga dari wilayah di sepanjang perbatasan Iran, wilayah Halabja dan Sulaimaniya, telah dibersihkan sejauh ini. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali menampilkan ranjau yang telah dinonaktifkan di rumahnya di kota Kurdi Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Membersihkan ladang ranjau telah menjadi bagian dari hidup Hoshyar, sepertiga dari wilayah di sepanjang perbatasan Iran, wilayah Halabja dan Sulaimaniya, telah dibersihkan sejauh ini. REUTERS/Ako Rasheed

17 Januari 2019 00:00 WIB

Hoshyar Ali menunjukkan makam tempat kedua kakinya dimakamkan di kota Kurdi Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Bagian kakinya dikubur di tujuh tempat yang berbeda, yaitu di Iran, Jepang, Rusia, Pinshar, Sulaimaniya, Gunung Bamo dan Halabja. REUTERS/Ako Rasheed
Hoshyar Ali menunjukkan makam tempat kedua kakinya dimakamkan di kota Kurdi Halabja, Irak, 4 Januari 2019. Bagian kakinya dikubur di tujuh tempat yang berbeda, yaitu di Iran, Jepang, Rusia, Pinshar, Sulaimaniya, Gunung Bamo dan Halabja. REUTERS/Ako Rasheed

17 Januari 2019 00:00 WIB