Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geliat Pertamina Alirkan BBM ke Pulau Sabu, Pulau Terluat di NTT

Editor

Petugas TBBM Tenau melakukan proses penyaluran BBM di Pelabuhan Kupang, Nusa Tenggara Timur, 7 November 2018. Pulau Sabu adalah pulau terluar di bagian selatan Indonesia yang terletak di antara Pulau Sumba dan Pulau Rote. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Petugas TBBM Tenau melakukan proses penyaluran BBM di Pelabuhan Kupang, Nusa Tenggara Timur, 7 November 2018. Pulau Sabu adalah pulau terluar di bagian selatan Indonesia yang terletak di antara Pulau Sumba dan Pulau Rote. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

9 Februari 2019 00:00 WIB

Sejumlah siswa menyusuri jalan desa sepulang sekolah di Desa Raekore, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, 8 November 2018. Di pulau yang dikenal juga dengan sebutan Sawu, intensitas hujan sangat rendah. Apalagi saat itu sedang musim kemarau. Aroma tandus sangat terasa. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Sejumlah siswa menyusuri jalan desa sepulang sekolah di Desa Raekore, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, 8 November 2018. Di pulau yang dikenal juga dengan sebutan Sawu, intensitas hujan sangat rendah. Apalagi saat itu sedang musim kemarau. Aroma tandus sangat terasa. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

9 Februari 2019 00:00 WIB

Yunus, petani bawang merah di Desa Raekore, Pulau Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, 9 November 2018. Warga desa yang sebagian besar merupakan petani bawang ini, harus bersikeras untuk memnacak ladang sawah karena mahalnya bbm untuk traktor dan susahnya air untuk membasahi sawah. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Yunus, petani bawang merah di Desa Raekore, Pulau Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, 9 November 2018. Warga desa yang sebagian besar merupakan petani bawang ini, harus bersikeras untuk memnacak ladang sawah karena mahalnya bbm untuk traktor dan susahnya air untuk membasahi sawah. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

9 Februari 2019 00:00 WIB

Tiga orang anak mengangkut air dari embung di Desa Raekore, Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, 9 November 2019. Guna mendapatkan air, warga dan anak-anak rela berjalan jauh sambil memikul drum atau ember berisi air bersih. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Tiga orang anak mengangkut air dari embung di Desa Raekore, Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, 9 November 2019. Guna mendapatkan air, warga dan anak-anak rela berjalan jauh sambil memikul drum atau ember berisi air bersih. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

9 Februari 2019 00:00 WIB

Mobil tanki BBM menunggu kedatangan kapal tanker di Pelabuhan Sabu, Nusa Tenggara Timur, 11 November 2019. Harga BBM di pulau tersebut bisa mencapai kisaran Rp 100.000 per liter. Selain mahal, warga pun dijatah 1,5 liter seukuran botol air mineral. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Mobil tanki BBM menunggu kedatangan kapal tanker di Pelabuhan Sabu, Nusa Tenggara Timur, 11 November 2019. Harga BBM di pulau tersebut bisa mencapai kisaran Rp 100.000 per liter. Selain mahal, warga pun dijatah 1,5 liter seukuran botol air mineral. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

9 Februari 2019 00:00 WIB

Keluarga Octovianus Alexander Rajariwu makan malam bersama di lumbung sekaligus dapur rumahnya di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, 9 November 2019. Dibangunnya SPBU di Pulau Sabu, mengubah asa masyarakat Pulau Sabu. Program BBM Satu Harga yang dijalankan Pertamina juga memberikan angin segar bagi para petani bawang dimana saat ini harga BBM turun menjadi Rp 6.450 (Premium) dan Rp 5.150 (Solar). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Keluarga Octovianus Alexander Rajariwu makan malam bersama di lumbung sekaligus dapur rumahnya di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, 9 November 2019. Dibangunnya SPBU di Pulau Sabu, mengubah asa masyarakat Pulau Sabu. Program BBM Satu Harga yang dijalankan Pertamina juga memberikan angin segar bagi para petani bawang dimana saat ini harga BBM turun menjadi Rp 6.450 (Premium) dan Rp 5.150 (Solar). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

9 Februari 2019 00:00 WIB