Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warna - warni Festival Holi di Sejumlah Kota di India

Editor

Seorang wanita bereaksi ketika rekannya menaburi bubuk pewarna ke wajahnya selama perayaan Festival Holi di luar sebuah kuil di pinggiran Kolkata, India, 21 Maret 2019. REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Seorang wanita bereaksi ketika rekannya menaburi bubuk pewarna ke wajahnya selama perayaan Festival Holi di luar sebuah kuil di pinggiran Kolkata, India, 21 Maret 2019. REUTERS/Rupak De Chowdhuri

21 Maret 2019 00:00 WIB

Para pendeta Hindu menggunakan ponsel mereka untuk mengambil foto ketika para penyembah disemprot dengan bubuk pewarna dari bangunan kuil selama perayaan Festival Holi di Ahmedabad, India, 20 Maret 2019. Holi atau Festival Warna adalah festival awal musim semi yang dirayakan di India, Nepal, Bangladesh, dan negara-negara berikut yang memiliki penduduk beragama Hindu. REUTERS/Amit Dave
Para pendeta Hindu menggunakan ponsel mereka untuk mengambil foto ketika para penyembah disemprot dengan bubuk pewarna dari bangunan kuil selama perayaan Festival Holi di Ahmedabad, India, 20 Maret 2019. Holi atau Festival Warna adalah festival awal musim semi yang dirayakan di India, Nepal, Bangladesh, dan negara-negara berikut yang memiliki penduduk beragama Hindu. REUTERS/Amit Dave

21 Maret 2019 00:00 WIB

Sejumlah penyembah disemprot bubuk pewarna selama perayaan Festival Holi di Ahmedabad, India, 20 Maret 2019. Holi merupakan festival kuno yang konon terispirasi dari sebuah puisi yang disusun pada abad ke-4. REUTERS/Amit Dave
Sejumlah penyembah disemprot bubuk pewarna selama perayaan Festival Holi di Ahmedabad, India, 20 Maret 2019. Holi merupakan festival kuno yang konon terispirasi dari sebuah puisi yang disusun pada abad ke-4. REUTERS/Amit Dave

21 Maret 2019 00:00 WIB

Para penyembah Hindu berdoa ketika mereka disemprot dengan warna-warna oleh seorang pendeta di dekat kuil selama perayaan Festival Holi di Ahmedabad, India, 20 Maret 2019. Holi bahkan bahkan dikisahkan secara rinci dalam sebuah drama Sanskerta pada abad ke-7 bertajuk `Ratnavali`, yang ditulis oleh kaisar India Harsha. REUTERS/Amit Dave
Para penyembah Hindu berdoa ketika mereka disemprot dengan warna-warna oleh seorang pendeta di dekat kuil selama perayaan Festival Holi di Ahmedabad, India, 20 Maret 2019. Holi bahkan bahkan dikisahkan secara rinci dalam sebuah drama Sanskerta pada abad ke-7 bertajuk `Ratnavali`, yang ditulis oleh kaisar India Harsha. REUTERS/Amit Dave

21 Maret 2019 00:00 WIB

Para penyembah yang berlumuran bubuk pewarna, menggendong anak-anaknya selama perayaan Festival Holi di luar sebuah kuil di pinggiran Kolkata, India, 21 Maret 2019. Saat festival berlangsung semua orang berbaur dalam kebahagiaan dan tak lagi membedakan usia maupun kasta. REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Para penyembah yang berlumuran bubuk pewarna, menggendong anak-anaknya selama perayaan Festival Holi di luar sebuah kuil di pinggiran Kolkata, India, 21 Maret 2019. Saat festival berlangsung semua orang berbaur dalam kebahagiaan dan tak lagi membedakan usia maupun kasta. REUTERS/Rupak De Chowdhuri

21 Maret 2019 00:00 WIB

Sejumlah pemuja berlumuran bubuk pewarna menari bersama saat ikuti Festival Holi di Chandigarh, India, 20 Maret 2019. Akar mitologis Akar festival ini terletak pada legenda Hindu Holika, iblis perempuan, dan saudara perempuan iblis, Raja Hiranyakashayap. Hiranyakashayap percaya bahwa dia adalah penguasa alam semesta dan lebih unggul dari semua dewa. REUTERS/Ajay Verma
Sejumlah pemuja berlumuran bubuk pewarna menari bersama saat ikuti Festival Holi di Chandigarh, India, 20 Maret 2019. Akar mitologis Akar festival ini terletak pada legenda Hindu Holika, iblis perempuan, dan saudara perempuan iblis, Raja Hiranyakashayap. Hiranyakashayap percaya bahwa dia adalah penguasa alam semesta dan lebih unggul dari semua dewa. REUTERS/Ajay Verma

21 Maret 2019 00:00 WIB