Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Petani Teh di Desa pegunungan Nannuoshan, Cina

Editor

Seorang petani menjemur daun teh di perkebunan teh di desa pegunungan di Nannuoshan di Xishuangbanna Prefektur Otonomi Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 12 Juli 2019. REUTERS/Aly Song
Seorang petani menjemur daun teh di perkebunan teh di desa pegunungan di Nannuoshan di Xishuangbanna Prefektur Otonomi Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 12 Juli 2019. REUTERS/Aly Song

26 Juli 2019 00:00 WIB

Qiu Liu (48) seorang petani teh etnis Aini, membersihkan gulma di perkebunan tehnya di sebuah desa pegunungan di Nannuoshan di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 12 Juli 2019. REUTERS/Aly Song
Qiu Liu (48) seorang petani teh etnis Aini, membersihkan gulma di perkebunan tehnya di sebuah desa pegunungan di Nannuoshan di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 12 Juli 2019. REUTERS/Aly Song

26 Juli 2019 00:00 WIB

Xiang Ding (56) membakar jerami di sebelah ladang jagungnya di desa Nuodong, kabupaten Menhai di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 13 Juli 2019. REUTERS/Aly Song
Xiang Ding (56) membakar jerami di sebelah ladang jagungnya di desa Nuodong, kabupaten Menhai di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 13 Juli 2019. REUTERS/Aly Song

26 Juli 2019 00:00 WIB

An Nu, seorang petani teh etnis Aini, mengeringkan daun teh di rumahnya di sebuah desa pegunungan di Nannuoshan di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 11 Juli 2019. REUTERS/Aly Song
An Nu, seorang petani teh etnis Aini, mengeringkan daun teh di rumahnya di sebuah desa pegunungan di Nannuoshan di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 11 Juli 2019. REUTERS/Aly Song

26 Juli 2019 00:00 WIB

Xiang Ding (56) membakar jerami di sebelah ladang jagungnya di desa Nuodong, kabupaten Menhai di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 13 Juli 2019. REUTERS/Aly Song
Xiang Ding (56) membakar jerami di sebelah ladang jagungnya di desa Nuodong, kabupaten Menhai di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 13 Juli 2019. REUTERS/Aly Song

26 Juli 2019 00:00 WIB

Zi Sai (25) seorang petani teh etnis Aini, menyiapkan teh di rumahnya di sebuah desa pegunungan di Nannuoshan di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 11 Juli 2019. REUTERS/Aly Song
Zi Sai (25) seorang petani teh etnis Aini, menyiapkan teh di rumahnya di sebuah desa pegunungan di Nannuoshan di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan, Cina, 11 Juli 2019. REUTERS/Aly Song

26 Juli 2019 00:00 WIB



Teh