Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerinduan Para Pencari Suaka Pada Kampung Halamannya

Editor

Pencari suaka asal Afghanistan, Abdul Zabi (kiri) dan Nazifa (kanan) dengan roti khas dari Afghanistan di Jakarta, 25 Juli 2019. Mereka sudah satu tahun berada di Indonesia. Roti khas Aghanistan yang selalu dikirim kerabatnya menjadi teman sehari-hari untuk mengobati kerinduan pada negara yang mengalami konflik tersebut. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pencari suaka asal Afghanistan, Abdul Zabi (kiri) dan Nazifa (kanan) dengan roti khas dari Afghanistan di Jakarta, 25 Juli 2019. Mereka sudah satu tahun berada di Indonesia. Roti khas Aghanistan yang selalu dikirim kerabatnya menjadi teman sehari-hari untuk mengobati kerinduan pada negara yang mengalami konflik tersebut. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

17 Agustus 2019 00:00 WIB

Pencari suaka asal Sudan, Muhammad Eshaq dengan sepatu bola di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, 25 Juli 2019. Muhammad Eshaq sudah tinggal di Indonesia selama tujuh bulan. Berbekal sepatu sepak bola, dia mencari uang dengan cara bermain dengan warga sekitar. Semakin banyak dia mencetak gol, semakin banyak rupiah yang dia dapatkan. Bagi dia, bermain bola menjadi penghibur untuk melupakan sejenak kepenatan hidup. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pencari suaka asal Sudan, Muhammad Eshaq dengan sepatu bola di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, 25 Juli 2019. Muhammad Eshaq sudah tinggal di Indonesia selama tujuh bulan. Berbekal sepatu sepak bola, dia mencari uang dengan cara bermain dengan warga sekitar. Semakin banyak dia mencetak gol, semakin banyak rupiah yang dia dapatkan. Bagi dia, bermain bola menjadi penghibur untuk melupakan sejenak kepenatan hidup. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

17 Agustus 2019 00:00 WIB

Pencari suaka asal Irak, Rasha dengan sepatu kets di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, 25 Juli 2019. Rasha sudah tinggal di Indonesia selama empat tahun ini kecewa kepada negara yang mengalami konflik dan keluarga menjadi salah satu landasan Rasha meninggalkan Irak. Untuk mengisi aktivitas sehari-hari, perempuan ini selalu menggunakan sepatu kets berwarna putih. Menurut dia, sepatu itu sebagai penawar rindu dan menemani kesendiriannya di Indonesia. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pencari suaka asal Irak, Rasha dengan sepatu kets di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, 25 Juli 2019. Rasha sudah tinggal di Indonesia selama empat tahun ini kecewa kepada negara yang mengalami konflik dan keluarga menjadi salah satu landasan Rasha meninggalkan Irak. Untuk mengisi aktivitas sehari-hari, perempuan ini selalu menggunakan sepatu kets berwarna putih. Menurut dia, sepatu itu sebagai penawar rindu dan menemani kesendiriannya di Indonesia. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

17 Agustus 2019 00:00 WIB

Anak-anak pencari suaka asal Sudan dengan ukulele di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, 25 Juli 2019. Alunan musik dari gitar senar empat itu dapat meredam rasa trauma pada anak-anak pencari suaka yang berada di tempat penampungan tersebut. Lagu-lagu dari Sudan dimainkannya sebagai pengiring melodi rindu kampung halaman. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Anak-anak pencari suaka asal Sudan dengan ukulele di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, 25 Juli 2019. Alunan musik dari gitar senar empat itu dapat meredam rasa trauma pada anak-anak pencari suaka yang berada di tempat penampungan tersebut. Lagu-lagu dari Sudan dimainkannya sebagai pengiring melodi rindu kampung halaman. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

17 Agustus 2019 00:00 WIB

Pencari suaka asal Sudan, Muhammad Abdullah Alwadiye (kiri) dan Ekkhlas Abbas (kanan) dengan cincin pernikahannya di Jakarta, 25 Juli 2019. Suami istri tersebut sudah tiga bulan tinggal di Indonesia dan memiliki benda kesayangan berupa cincin pernikahan yang dia bawa dari negara asalnya. Cincin itu jadi satu-satunya barang berharga yang tersisa dan menjadi obat rindu jikalau teringat rumahnya di Sudan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pencari suaka asal Sudan, Muhammad Abdullah Alwadiye (kiri) dan Ekkhlas Abbas (kanan) dengan cincin pernikahannya di Jakarta, 25 Juli 2019. Suami istri tersebut sudah tiga bulan tinggal di Indonesia dan memiliki benda kesayangan berupa cincin pernikahan yang dia bawa dari negara asalnya. Cincin itu jadi satu-satunya barang berharga yang tersisa dan menjadi obat rindu jikalau teringat rumahnya di Sudan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

17 Agustus 2019 00:00 WIB

Pencari suaka asal Somalia, Syakir dengan gigi perak di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, 25 Juli 2019. Syakir (24) yang sudah enam tahun berada di Indonesia itu terlihat sangat ceria tanpa ada beban hidup. Dengan gaya perlente dia selalu tersenyum memamerkan salah satu giginya yang berbalut perak. Diapun hanya tersenyum lebar ketika ditanya tentang gigi itu. Tapi dari senyumannya terbaca, ada sebuah kenangan indah dari gigi perak itu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pencari suaka asal Somalia, Syakir dengan gigi perak di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, 25 Juli 2019. Syakir (24) yang sudah enam tahun berada di Indonesia itu terlihat sangat ceria tanpa ada beban hidup. Dengan gaya perlente dia selalu tersenyum memamerkan salah satu giginya yang berbalut perak. Diapun hanya tersenyum lebar ketika ditanya tentang gigi itu. Tapi dari senyumannya terbaca, ada sebuah kenangan indah dari gigi perak itu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

17 Agustus 2019 00:00 WIB