Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanpa Buka Lahan dengan Dibakar, Petani Kalbar Tetap Makmur

Editor

Daniel (37) beraktivitas di ladang miliknya yang berada di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 20 November 2019. Di lahan seluas 1,3 hektare milik Daniel yang terdapat 11 jenis tanaman pangan dan buah-buahan tersebut tumbuh subur tanpa harus membakar saat membuka lahannya dulu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Daniel (37) beraktivitas di ladang miliknya yang berada di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 20 November 2019. Di lahan seluas 1,3 hektare milik Daniel yang terdapat 11 jenis tanaman pangan dan buah-buahan tersebut tumbuh subur tanpa harus membakar saat membuka lahannya dulu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

7 Desember 2019 00:00 WIB

Daniel (37) beraktivitas di ladang miliknya yang berada di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 20 November 2019. Membuka lahan dengan dibakar dan ladang berpindah-pindah bagi sebagian petani adalah hal yang biasa karena sudah menjadi tradisi turun-temurun dari nenek moyang, dan guna mengubah perilaku dari pertanian yang berpindah-pindah, Daniel harus membujuk warga secara perlahan-lahan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Daniel (37) beraktivitas di ladang miliknya yang berada di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 20 November 2019. Membuka lahan dengan dibakar dan ladang berpindah-pindah bagi sebagian petani adalah hal yang biasa karena sudah menjadi tradisi turun-temurun dari nenek moyang, dan guna mengubah perilaku dari pertanian yang berpindah-pindah, Daniel harus membujuk warga secara perlahan-lahan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

7 Desember 2019 00:00 WIB

Junaedi (50) mengendarai sepeda motornya saat menuju sawah miliknya di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 20 November 2019. Junaedi juga telah meninggalkan praktik membuka lahan dengan cara dibakar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Junaedi (50) mengendarai sepeda motornya saat menuju sawah miliknya di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 20 November 2019. Junaedi juga telah meninggalkan praktik membuka lahan dengan cara dibakar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

7 Desember 2019 00:00 WIB

Foto arial sawah milik Junaedi (50) yang berada di kawasan Hutan Tanaman Industri di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Sanggau, Kalimantan Barat, 20 November 2019. Di sawah seluas 0,8 hektare yang berada di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) ini, Junaedi berhasil menanam padi organik dengan metode sawah tadah hujan yang menghasil gabah kering sebanyak 2,8 hingga tiga ton dalam satu kali masa panen. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Foto arial sawah milik Junaedi (50) yang berada di kawasan Hutan Tanaman Industri di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Sanggau, Kalimantan Barat, 20 November 2019. Di sawah seluas 0,8 hektare yang berada di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) ini, Junaedi berhasil menanam padi organik dengan metode sawah tadah hujan yang menghasil gabah kering sebanyak 2,8 hingga tiga ton dalam satu kali masa panen. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

7 Desember 2019 00:00 WIB

Togos Naho (30) memeriksa lebah madu Kelulut (Trigona itama) di tempat pembudidayaan madu di Dusun Bahta, Desa Bahta, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 19 November 2019. Togos Naho yang merupakan peternak lebah kelulut (Trigona Itama) ini juga menerapkan hal yang sama untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Togos Naho (30) memeriksa lebah madu Kelulut (Trigona itama) di tempat pembudidayaan madu di Dusun Bahta, Desa Bahta, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 19 November 2019. Togos Naho yang merupakan peternak lebah kelulut (Trigona Itama) ini juga menerapkan hal yang sama untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

7 Desember 2019 00:00 WIB

Salah satu koloni lebah madu Kelulut (Trigona itama) di tempat pembudidayaan madu di Dusun Bahta, Desa Bahta, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 19 November 2019. Lebah Trigona yang berukur kecil seperti lalat, bersarang di dalam pohon, dan tidak menyengat. Saat ini Togos membudidayakan madu kelulut di dua lokasi, yang tak jauh dari tempat tinggalnya, dengan total 80 unit koloni lebah Trigona. Panen madu kelulut dapat dilakukan dua kali dalam setahun yakni bulan September-November dan Januari-Maret. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Salah satu koloni lebah madu Kelulut (Trigona itama) di tempat pembudidayaan madu di Dusun Bahta, Desa Bahta, Kecamatan Bonti, Sanggau, Kalimantan Barat, 19 November 2019. Lebah Trigona yang berukur kecil seperti lalat, bersarang di dalam pohon, dan tidak menyengat. Saat ini Togos membudidayakan madu kelulut di dua lokasi, yang tak jauh dari tempat tinggalnya, dengan total 80 unit koloni lebah Trigona. Panen madu kelulut dapat dilakukan dua kali dalam setahun yakni bulan September-November dan Januari-Maret. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

7 Desember 2019 00:00 WIB