Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat Sisa-sisa Emas Peninggalan Dinasti Ming di China

Foto yang diabadikan pada 15 April 2020 ini menunjukkan sebuah segel emas yang digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya. Lebih dari 10.000 relik, yang sebagian besar berupa alat dari emas dan perak, digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang. Xinhua/Liu Kun
Foto yang diabadikan pada 15 April 2020 ini menunjukkan sebuah segel emas yang digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya. Lebih dari 10.000 relik, yang sebagian besar berupa alat dari emas dan perak, digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang. Xinhua/Liu Kun

2 Mei 2020 00:00 WIB

Foto yang diabadikan pada 15 April 2020 ini menunjukkan sebuah ornamen emas yang digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya. Situs yang berasal dari akhir Dinasti Ming (1368-1644) ini terdaftar sebagai salah satu di antara
Foto yang diabadikan pada 15 April 2020 ini menunjukkan sebuah ornamen emas yang digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya. Situs yang berasal dari akhir Dinasti Ming (1368-1644) ini terdaftar sebagai salah satu di antara "10 penemuan arkeologi teratas di China pada 2017." Xinhua/Liu Kun

2 Mei 2020 00:00 WIB

Foto yang diabadikan pada 15 April 2020 ini menunjukkan sebuah segel emas yang digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya. Lebih dari 10.000 relik, yang sebagian besar berupa alat dari emas dan perak, digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang. Xinhua/Liu Kun
Foto yang diabadikan pada 15 April 2020 ini menunjukkan sebuah segel emas yang digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya. Lebih dari 10.000 relik, yang sebagian besar berupa alat dari emas dan perak, digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang. Xinhua/Liu Kun

2 Mei 2020 00:00 WIB

Foto yang diabadikan pada 15 April 2020 ini menunjukkan ingot-ingot emas yang digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya. Lebih dari 10.000 relik, yang sebagian besar berupa alat dari emas dan perak, digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang. Situs yang berasal dari akhir Dinasti Ming (1368-1644) ini terdaftar sebagai salah satu di antara
Foto yang diabadikan pada 15 April 2020 ini menunjukkan ingot-ingot emas yang digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya. Lebih dari 10.000 relik, yang sebagian besar berupa alat dari emas dan perak, digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang. Situs yang berasal dari akhir Dinasti Ming (1368-1644) ini terdaftar sebagai salah satu di antara "10 penemuan arkeologi teratas di China pada 2017." Xinhua/Liu Kun

2 Mei 2020 00:00 WIB

 Seorang staf bekerja di situs penggalian bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 15 April 2020. Lebih dari 10.000 relik, yang sebagian besar berupa alat dari emas dan perak, digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang
 Situs yang berasal dari akhir Dinasti Ming (1368-1644) ini terdaftar sebagai salah satu di antara
Seorang staf bekerja di situs penggalian bentangan Jiangkou Sungai Minjiang di Kota Meishan, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 15 April 2020. Lebih dari 10.000 relik, yang sebagian besar berupa alat dari emas dan perak, digali dari bentangan Jiangkou Sungai Minjiang Situs yang berasal dari akhir Dinasti Ming (1368-1644) ini terdaftar sebagai salah satu di antara "10 penemuan arkeologi teratas di China pada 2017." Xinhua/Liu Kun

2 Mei 2020 00:00 WIB