Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masker Transparan untuk Bantu Komunikasi Tuna Rungu

Editor

Seorang pengajar, Yelka mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Seorang pengajar, Yelka mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir

8 Mei 2020 00:00 WIB

Seorang guru, Nicolas mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Seorang guru, Nicolas mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir

8 Mei 2020 00:00 WIB

Kepala Sekolah Dasar Ineke Zimmerman, mengenakan masker transparan saat berkomunikasi dengan seorang siswa difabel dengan bahasa isyarat di tengah pandemi wabah Virus Corona di Royal Institute for the Deaf Mute, di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Kepala Sekolah Dasar Ineke Zimmerman, mengenakan masker transparan saat berkomunikasi dengan seorang siswa difabel dengan bahasa isyarat di tengah pandemi wabah Virus Corona di Royal Institute for the Deaf Mute, di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir

8 Mei 2020 00:00 WIB

Seorang pengajar, Yelka mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Seorang pengajar, Yelka mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir

8 Mei 2020 00:00 WIB

Kepala Sekolah Dasar Ineke Zimmerman, mengenakan masker transparan saat berkomunikasi dengan seorang siswa difabel dengan bahasa isyarat di tengah pandemi wabah Virus Corona di Royal Institute for the Deaf Mute, di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Kepala Sekolah Dasar Ineke Zimmerman, mengenakan masker transparan saat berkomunikasi dengan seorang siswa difabel dengan bahasa isyarat di tengah pandemi wabah Virus Corona di Royal Institute for the Deaf Mute, di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir

8 Mei 2020 00:00 WIB

Seorang guru, Nicolas mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Seorang guru, Nicolas mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir

8 Mei 2020 00:00 WIB