Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Warga Yaman Mengunyah Qat, Daun Sejenis Narkotika

Editor

Orang-orang mengunyah daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 1 Juni 2020. Qat atau teh arab, khat, atau gat adalah jenis tumbuhan semak atau pohon kecil yang memiliki tinggi 1,4 sampai 3,1 meter. REUTERS/Khaled Abdullah
Orang-orang mengunyah daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 1 Juni 2020. Qat atau teh arab, khat, atau gat adalah jenis tumbuhan semak atau pohon kecil yang memiliki tinggi 1,4 sampai 3,1 meter. REUTERS/Khaled Abdullah

11 Juni 2020 00:00 WIB

Pedagang memperlihatkan daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 1 Juni 2020. Menurut BNN, daun qat yang memiliki ilmiah nama Catha edulis, termasuk jenis narkotika golongan I. Tanaman ini memiliki kandungan zat katinon, yaitu zat yang memiliki struktur kimia dan efek mirip dengan amfetamin dan kokain. REUTERS/Khaled Abdullah
Pedagang memperlihatkan daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 1 Juni 2020. Menurut BNN, daun qat yang memiliki ilmiah nama Catha edulis, termasuk jenis narkotika golongan I. Tanaman ini memiliki kandungan zat katinon, yaitu zat yang memiliki struktur kimia dan efek mirip dengan amfetamin dan kokain. REUTERS/Khaled Abdullah

11 Juni 2020 00:00 WIB

Pedagang menjual daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 14 Mei 2020. Hampir 90 persen pria dewasa di Yaman mengunyah daun qat dengan durasi antara tiga sampai empat jam per hari. Kebiasaan tersebut juga dilakukan oleh sekitar 50 persen perempuan. REUTERS/Khaled Abdullah
Pedagang menjual daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 14 Mei 2020. Hampir 90 persen pria dewasa di Yaman mengunyah daun qat dengan durasi antara tiga sampai empat jam per hari. Kebiasaan tersebut juga dilakukan oleh sekitar 50 persen perempuan. REUTERS/Khaled Abdullah

11 Juni 2020 00:00 WIB

Pedagang mengunyah daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 1 Juni 2020. Daun qat dikonsumsi dengan cara dimasukkan ke pipi dan perlahan dikunyah. REUTERS/Khaled Abdullah
Pedagang mengunyah daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 1 Juni 2020. Daun qat dikonsumsi dengan cara dimasukkan ke pipi dan perlahan dikunyah. REUTERS/Khaled Abdullah

11 Juni 2020 00:00 WIB

Pedagang menjual daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 7 Juni 2020. Tradisi mengunyah dauh Qat di Yaman sudah ada sejak ribuan tahun lalu. REUTERS/Khaled Abdullah
Pedagang menjual daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 7 Juni 2020. Tradisi mengunyah dauh Qat di Yaman sudah ada sejak ribuan tahun lalu. REUTERS/Khaled Abdullah

11 Juni 2020 00:00 WIB

Pedagang menjual daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 7 Juni 2020. Tradisi mengunyah dauh Qat di Yaman sudah ada sejak ribuan tahun lalu. REUTERS/Khaled Abdullah
Pedagang menjual daun qat, di pasar buah di tengah pandemi wabah Virus Corona di Sanaa, Yaman, 7 Juni 2020. Tradisi mengunyah dauh Qat di Yaman sudah ada sejak ribuan tahun lalu. REUTERS/Khaled Abdullah

11 Juni 2020 00:00 WIB