Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta Bahaya Listrik PLTN Chernobyl Terputus Pasca Dikuasai Rusia

Struktur New Safe Confinement (NSC) menutupi reaktor keempat yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 20 April 2018. Ancaman kebocoran radioaktif dikhawatirkan akan terjadi setelah tenaga listrik untuk mendinginkan bahan bakar nuklir terputus pasca serangan Rusia. REUTERS/Gleb Garanich
Struktur New Safe Confinement (NSC) menutupi reaktor keempat yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 20 April 2018. Ancaman kebocoran radioaktif dikhawatirkan akan terjadi setelah tenaga listrik untuk mendinginkan bahan bakar nuklir terputus pasca serangan Rusia. REUTERS/Gleb Garanich

9 Maret 2022 00:00 WIB

Struktur New Safe Confinement (NSC) yang menutupi reaktor keempat yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 22 November 2018. Perusahaan nuklir milik negara Ukraina, Energoatom, menjelaskan jika pekerjaan untuk memperbaiki koneksi dan memulihkan listrik ke pembangkit yang telah diduduki oleh pasukan Rusia tersebut tidak mungkin karena pertempuran sedang berlangsung. REUTERS/Gleb Garanich
Struktur New Safe Confinement (NSC) yang menutupi reaktor keempat yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 22 November 2018. Perusahaan nuklir milik negara Ukraina, Energoatom, menjelaskan jika pekerjaan untuk memperbaiki koneksi dan memulihkan listrik ke pembangkit yang telah diduduki oleh pasukan Rusia tersebut tidak mungkin karena pertempuran sedang berlangsung. REUTERS/Gleb Garanich

9 Maret 2022 00:00 WIB

Suasana kota mati Pripyat dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina, 12 April 2021. Generator diesel cadangan memiliki kapasitas 48 jam untuk menyalakan PLTN Chernobyl. Setelah itu, sistem pendingin fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan berhenti, membuat kebocoran radiasi akan segera terjadi. REUTERS/ Gleb Garanich/
Suasana kota mati Pripyat dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina, 12 April 2021. Generator diesel cadangan memiliki kapasitas 48 jam untuk menyalakan PLTN Chernobyl. Setelah itu, sistem pendingin fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan berhenti, membuat kebocoran radiasi akan segera terjadi. REUTERS/ Gleb Garanich/

9 Maret 2022 00:00 WIB

Gambar satelit dengan menunjukkan kendaraan militer di samping Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 25 Februari 2022. Listrik tenaga pendingin PLTN Chernobyl terputus dari kekuasaan setelah serangan Rusia. BlackSky/Handout via REUTERS
Gambar satelit dengan menunjukkan kendaraan militer di samping Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 25 Februari 2022. Listrik tenaga pendingin PLTN Chernobyl terputus dari kekuasaan setelah serangan Rusia. BlackSky/Handout via REUTERS

9 Maret 2022 00:00 WIB

Struktur New Safe Confinement (NSC) di atas sarkofagus tua menutupi reaktor keempat yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 5 April 2017. Jika tenaga diesel PLTN tersebut habis, zat radioaktif terancam bocor dan dapat terbawa angin ke wilayah lain di Ukraina, Belarus, Rusia, dan Eropa. REUTERS/Gleb Garanich
Struktur New Safe Confinement (NSC) di atas sarkofagus tua menutupi reaktor keempat yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 5 April 2017. Jika tenaga diesel PLTN tersebut habis, zat radioaktif terancam bocor dan dapat terbawa angin ke wilayah lain di Ukraina, Belarus, Rusia, dan Eropa. REUTERS/Gleb Garanich

9 Maret 2022 00:00 WIB