Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuburan Massal Saksi Bisu Pembantaian Anti Komunis 1965

Muchran (80 tahun) menunjukkan monumen yang menandai kuburan massal pembantaian anti komunis di desa Plumbon, Jawa Tengah, 3 September 2016. I percaya pamannya Sachroni dimakamkan dengan korban lainnya saat pembantaian pada 1965-1966. AP/Dita Alangkara
Muchran (80 tahun) menunjukkan monumen yang menandai kuburan massal pembantaian anti komunis di desa Plumbon, Jawa Tengah, 3 September 2016. I percaya pamannya Sachroni dimakamkan dengan korban lainnya saat pembantaian pada 1965-1966. AP/Dita Alangkara

5 Oktober 2016 00:00 WIB

Supari, mantan tapol dan anggota LEKRA, menunjukkan tarian bagian dari lagu
Supari, mantan tapol dan anggota LEKRA, menunjukkan tarian bagian dari lagu "Genjer-Genjer," di lokasi kuburan massal di sebuah hutan jati di Darupono, Jawa Tengah, 4 September 2016. Kuburan tersembunyi korban eksekusi tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 1965 dan 1966. AP/Dita Alangkara

5 Oktober 2016 00:00 WIB

Supar, seorang saksi mata eksekusi anggota PKI di Kaliwungu, Jawa Tengah, 3 September 2016. Ia menyaksikan eksekusi tersebut saat berusia 17 tahun, namun Supar menyesal telah menyaksikan kejadian tersebut. AP/Dita Alangkara
Supar, seorang saksi mata eksekusi anggota PKI di Kaliwungu, Jawa Tengah, 3 September 2016. Ia menyaksikan eksekusi tersebut saat berusia 17 tahun, namun Supar menyesal telah menyaksikan kejadian tersebut. AP/Dita Alangkara

5 Oktober 2016 00:00 WIB

Eko Sutikno, mantan tapol berdiri di pintu gerbang pabrik beras, salah satu tempat ia pernah ditahan, di Kaliwungu, Jawa Tengah. Ia dipenjara dan kemudian diasingkan di Pulau Buru selama 14 tahun tanpa pengadilan atas tuduhan menjadi komunis karena ayahnya adalah seorang anggota PKI. AP/Dita Alangkara
Eko Sutikno, mantan tapol berdiri di pintu gerbang pabrik beras, salah satu tempat ia pernah ditahan, di Kaliwungu, Jawa Tengah. Ia dipenjara dan kemudian diasingkan di Pulau Buru selama 14 tahun tanpa pengadilan atas tuduhan menjadi komunis karena ayahnya adalah seorang anggota PKI. AP/Dita Alangkara

5 Oktober 2016 00:00 WIB

Sabar, mantan tapol, berdiri pada situs yang diyakini sebagai kuburan massal yang berisi 40 mayat di sebuah hutan jati di Darupono, Jawa Tengah. Ribuan warga dieksekusi dan dipenjara tanpa proses pengadilan atas nama memerangi komunisme. AP/Dita Alangkara
Sabar, mantan tapol, berdiri pada situs yang diyakini sebagai kuburan massal yang berisi 40 mayat di sebuah hutan jati di Darupono, Jawa Tengah. Ribuan warga dieksekusi dan dipenjara tanpa proses pengadilan atas nama memerangi komunisme. AP/Dita Alangkara

5 Oktober 2016 00:00 WIB

Pengunjung melihat sebuah sumur tua di mana enam jenderal TNI AD dikuburkan setelah dibunuh dalam kudeta yang gagal pada tahun 1965, di Monumen Pancasila Sakti di Jakarta, Indonesia, 30 September 2016. Pembunuhan para jenderal menyebabkan kekejaman terburuk abad ke-20, diperkirakan setengah juta orang tewas dalam pembersihan komunis pada tahun 1965 dan 1966. AP/Dita Alangkara
Pengunjung melihat sebuah sumur tua di mana enam jenderal TNI AD dikuburkan setelah dibunuh dalam kudeta yang gagal pada tahun 1965, di Monumen Pancasila Sakti di Jakarta, Indonesia, 30 September 2016. Pembunuhan para jenderal menyebabkan kekejaman terburuk abad ke-20, diperkirakan setengah juta orang tewas dalam pembersihan komunis pada tahun 1965 dan 1966. AP/Dita Alangkara

5 Oktober 2016 00:00 WIB