Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ritual Adat Sebelum Pemasangan Mooring di Raja Ampat

Editor

Ketua Adat Kampung Friwen Derek Wawiyai (kedua kiri) melakukan ritual adat di depan penambat (mooring) sebelum dilepaskan di perairan Friwen, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Jumat 7 Juni 2024. Pemprov Papua Barat Daya berkolaborasi dengan Konservasi Indonesia (KI) melepas dua tali tambatan kapal (mooring system) bertujuan agar tidak terjadinya kerusakan terumbu karang saat kapal-kapal wisata melakukan lego jangkar di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ketua Adat Kampung Friwen Derek Wawiyai (kedua kiri) melakukan ritual adat di depan penambat (mooring) sebelum dilepaskan di perairan Friwen, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Jumat 7 Juni 2024. Pemprov Papua Barat Daya berkolaborasi dengan Konservasi Indonesia (KI) melepas dua tali tambatan kapal (mooring system) bertujuan agar tidak terjadinya kerusakan terumbu karang saat kapal-kapal wisata melakukan lego jangkar di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

7 Juni 2024 00:00 WIB

Ketua Adat Kampung Friwen Derek Wawiyai (kanan) bersama warga melakukan ritual adat sebelum pelepasan penambat (mooring) di perairan Friwen, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Jumat 7 Juni 2024. Pemprov Papua Barat Daya berkolaborasi dengan Konservasi Indonesia (KI) melepas dua tali tambatan kapal (mooring system) bertujuan agar tidak terjadinya kerusakan terumbu karang saat kapal-kapal wisata melakukan lego jangkar di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ketua Adat Kampung Friwen Derek Wawiyai (kanan) bersama warga melakukan ritual adat sebelum pelepasan penambat (mooring) di perairan Friwen, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Jumat 7 Juni 2024. Pemprov Papua Barat Daya berkolaborasi dengan Konservasi Indonesia (KI) melepas dua tali tambatan kapal (mooring system) bertujuan agar tidak terjadinya kerusakan terumbu karang saat kapal-kapal wisata melakukan lego jangkar di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

7 Juni 2024 00:00 WIB

Ketua Adat Kampung Friwen Derek Wawiyai (tengah) bersama warga melakukan ritual adat sebelum pelepasan penambat (mooring) di Kampung Friwen, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Jumat 7 Juni 2024. Pemprov Papua Barat Daya berkolaborasi dengan Konservasi Indonesia (KI) melepas dua tali tambatan kapal (mooring system) bertujuan agar tidak terjadinya kerusakan terumbu karang saat kapal-kapal wisata melakukan lego jangkar di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ketua Adat Kampung Friwen Derek Wawiyai (tengah) bersama warga melakukan ritual adat sebelum pelepasan penambat (mooring) di Kampung Friwen, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Jumat 7 Juni 2024. Pemprov Papua Barat Daya berkolaborasi dengan Konservasi Indonesia (KI) melepas dua tali tambatan kapal (mooring system) bertujuan agar tidak terjadinya kerusakan terumbu karang saat kapal-kapal wisata melakukan lego jangkar di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

7 Juni 2024 00:00 WIB

Ketua Adat Kampung Friwen Derek Wawiyai menyiapkan sesaji ritual adat sebelum pelepasan penambat (mooring) di Kampung Friwen, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Jumat 7 Juni 2024. Pemprov Papua Barat Daya berkolaborasi dengan Konservasi Indonesia (KI) melepas dua tali tambatan kapal (mooring system) bertujuan agar tidak terjadinya kerusakan terumbu karang saat kapal-kapal wisata melakukan lego jangkar di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ketua Adat Kampung Friwen Derek Wawiyai menyiapkan sesaji ritual adat sebelum pelepasan penambat (mooring) di Kampung Friwen, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Jumat 7 Juni 2024. Pemprov Papua Barat Daya berkolaborasi dengan Konservasi Indonesia (KI) melepas dua tali tambatan kapal (mooring system) bertujuan agar tidak terjadinya kerusakan terumbu karang saat kapal-kapal wisata melakukan lego jangkar di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

7 Juni 2024 00:00 WIB