Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Mirip Ebola Tewaskan 80 Orang di Guinea

Staf dari lembaga bantuan medis  'Doctors without Borders' membawa mayat seorang pasien yang meninggal karena virus yang menyebabkan pendarahan, di pusat perawatan virus Ebola di Guekedou, Guinea, Afrika (1/4). Wabah virus yang menjangkiti Guinea memiliki kemiripan gejala dengan Ebola. (SEYLLOU/AFP/Getty Images)
Staf dari lembaga bantuan medis 'Doctors without Borders' membawa mayat seorang pasien yang meninggal karena virus yang menyebabkan pendarahan, di pusat perawatan virus Ebola di Guekedou, Guinea, Afrika (1/4). Wabah virus yang menjangkiti Guinea memiliki kemiripan gejala dengan Ebola. (SEYLLOU/AFP/Getty Images)

3 April 2014 00:00 WIB

Seorang perawat dari  'Doctors without Borders' memeriksa kondisi pasien di kawasan karantina virus Ebola di Guekedou, Guinea (1/4). Diperkirakan wabah virus yang mirip Ebola ini diperkirakan telah membunuh 80 orang. SEYLLOU/AFP/Getty Images
Seorang perawat dari 'Doctors without Borders' memeriksa kondisi pasien di kawasan karantina virus Ebola di Guekedou, Guinea (1/4). Diperkirakan wabah virus yang mirip Ebola ini diperkirakan telah membunuh 80 orang. SEYLLOU/AFP/Getty Images

3 April 2014 00:00 WIB

Sejumlah sarung tangan dan sepatu boots yang digunakan petugas medis dijemur di bawah sinar matahari di pusat karantina pasien Ebola di Guekedou,Guinea (1/4). Virus ini mudah menyebar lewat udara dan kontak dengan penderita, sehingga petugas harus mengenakan baju pelindung. SEYLLOU/AFP/Getty Images
Sejumlah sarung tangan dan sepatu boots yang digunakan petugas medis dijemur di bawah sinar matahari di pusat karantina pasien Ebola di Guekedou,Guinea (1/4). Virus ini mudah menyebar lewat udara dan kontak dengan penderita, sehingga petugas harus mengenakan baju pelindung. SEYLLOU/AFP/Getty Images

3 April 2014 00:00 WIB

Blok isolasi rumah sakit yang merawat pasien Ebola di Macenta, Guinea (27/3). Virus yang diduga Ebola ini menyebar dari pedesaan Guinea ke ibukota Conakry (27/3). REUTERS/Stringer
Blok isolasi rumah sakit yang merawat pasien Ebola di Macenta, Guinea (27/3). Virus yang diduga Ebola ini menyebar dari pedesaan Guinea ke ibukota Conakry (27/3). REUTERS/Stringer

3 April 2014 00:00 WIB

Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan di rumah seorang warga yang terpapar virus Ebola di Macenta, Guinea (26/3).  REUTERS/Plan International/Handout via Reuters
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan di rumah seorang warga yang terpapar virus Ebola di Macenta, Guinea (26/3). REUTERS/Plan International/Handout via Reuters

3 April 2014 00:00 WIB

Seorang petugas bekerja di laboratorium yang terdapat di sebuah tenda lokasi isolasi pasien virus Ebola di Guekedou, Guinea (1/4). Virus ini mampu membunuh penderitanya dengan cepat, yang dimulai dari gejala mirip demam diikuti gagal ginjal dan hati, seringkali pasien meninggal karena perdarahan luar dan internal. SEYLLOU/AFP/Getty Images
Seorang petugas bekerja di laboratorium yang terdapat di sebuah tenda lokasi isolasi pasien virus Ebola di Guekedou, Guinea (1/4). Virus ini mampu membunuh penderitanya dengan cepat, yang dimulai dari gejala mirip demam diikuti gagal ginjal dan hati, seringkali pasien meninggal karena perdarahan luar dan internal. SEYLLOU/AFP/Getty Images

3 April 2014 00:00 WIB