Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Pengungsi Rohingya Alami Krisis Kesehatan

Bayi kembar berusia 25 hari yang mengalami gizi buruk digendong oleh ibunya, seorang pengungsi Rohingya di kamp Dar Paing, Sittwe, Rakhine, Myanmar (24/4).  Krisis kesehatan semakin memburuk bagi kaum Muslim Rohingya sejak terjadi pembatasan bantuan internasional. REUTERS/Minzayar
Bayi kembar berusia 25 hari yang mengalami gizi buruk digendong oleh ibunya, seorang pengungsi Rohingya di kamp Dar Paing, Sittwe, Rakhine, Myanmar (24/4). Krisis kesehatan semakin memburuk bagi kaum Muslim Rohingya sejak terjadi pembatasan bantuan internasional. REUTERS/Minzayar

28 April 2014 00:00 WIB

Seorang anak laki-laki Rohingya terbaring koma karena mengalami guncangan saat terjadi kekerasan komunal di desa lama mereka, berbaring di kamp Thet Kae Pyin, Rakhine, Myanmar (23/4). Februari lalu, pemerintah mengusir lembaga bantuan asing Medecins Sans Frontieres-Holland (MSF-H),  yang melayani 500,000 warga Rohingya. REUTERS/Minzayar
Seorang anak laki-laki Rohingya terbaring koma karena mengalami guncangan saat terjadi kekerasan komunal di desa lama mereka, berbaring di kamp Thet Kae Pyin, Rakhine, Myanmar (23/4). Februari lalu, pemerintah mengusir lembaga bantuan asing Medecins Sans Frontieres-Holland (MSF-H), yang melayani 500,000 warga Rohingya. REUTERS/Minzayar

28 April 2014 00:00 WIB

Seorang ibu menggendong jasad bayinya (3 bulan) yang meninggal karena demam dan diare di kamp pengungsi Kyein Ni Pyin, Rakhine, Myanmar (23/4). Lembaga MSF-H yang melayani 500,000 lebih pengungsi, dan sejumlah lembaga lainnya tidak dapat lagi menyalurkan bantuan.  REUTERS/Minzayar
Seorang ibu menggendong jasad bayinya (3 bulan) yang meninggal karena demam dan diare di kamp pengungsi Kyein Ni Pyin, Rakhine, Myanmar (23/4). Lembaga MSF-H yang melayani 500,000 lebih pengungsi, dan sejumlah lembaga lainnya tidak dapat lagi menyalurkan bantuan. REUTERS/Minzayar

28 April 2014 00:00 WIB

Seorang pria yang menderita TBC lebih dari setahun berbaring di dalam rumahnya di kamp Thet Kae Pyin  di Sittwe, Rakhine, Myanmar (23/4).  Menurut PBB pernah terjadi pembunuhan terhadap 40 warga Rohingya oleh umat Budha desa Rakhine, namun pemerintah membantahnya. REUTERS/Minzayar
Seorang pria yang menderita TBC lebih dari setahun berbaring di dalam rumahnya di kamp Thet Kae Pyin di Sittwe, Rakhine, Myanmar (23/4). Menurut PBB pernah terjadi pembunuhan terhadap 40 warga Rohingya oleh umat Budha desa Rakhine, namun pemerintah membantahnya. REUTERS/Minzayar

28 April 2014 00:00 WIB

Warga Rohingya mendapatkan bantuan makanan dari lembaga World Food Program (WFP) di kamp Thae Chaung di Sittwe, Rakhine, Myanmar (23/4). Maret silam, massa Rakhine menyerang kantor LSM dan PBB  yang menyebabkan penarikan kelompok lain yang menyediakan perawatan kesehatan dan bantuan penting pokok bagi 140.000 Rohingya di pengungsian. REUTERS/Minzayar
Warga Rohingya mendapatkan bantuan makanan dari lembaga World Food Program (WFP) di kamp Thae Chaung di Sittwe, Rakhine, Myanmar (23/4). Maret silam, massa Rakhine menyerang kantor LSM dan PBB yang menyebabkan penarikan kelompok lain yang menyediakan perawatan kesehatan dan bantuan penting pokok bagi 140.000 Rohingya di pengungsian. REUTERS/Minzayar

28 April 2014 00:00 WIB

Dua wanita Rohingya dan seorang anak yang berlarian terlihat di kamp pengungsi Kyein Ni Pyin, Pauk Taw, Rakhine, Myanmar (23/4). REUTERS/Minzaya
Dua wanita Rohingya dan seorang anak yang berlarian terlihat di kamp pengungsi Kyein Ni Pyin, Pauk Taw, Rakhine, Myanmar (23/4). REUTERS/Minzaya

28 April 2014 00:00 WIB