Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Militer Nyatakan Darurat Militer Setelah Konflik di Kokang

Seorang wanita makanan yang  dibagikan di kamp pengungsian sementara di Lashio, 1 Februari 2015. Ribuan warga mengungsi setelah pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang wanita makanan yang dibagikan di kamp pengungsian sementara di Lashio, 1 Februari 2015. Ribuan warga mengungsi setelah pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun

19 Februari 2015 00:00 WIB

Sejumlah wanita membawa jeruk yang dibagikan di kamp pengungsian sementara di Lashio, 19 Februari 2015. Ribuan warga mengungsi setelah pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun
Sejumlah wanita membawa jeruk yang dibagikan di kamp pengungsian sementara di Lashio, 19 Februari 2015. Ribuan warga mengungsi setelah pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun

19 Februari 2015 00:00 WIB

Sejumlah pengungsi mengantri untuk mendapatkan makanan di kamp pengungsian sementara di Lashio, 18 Februari 2015. Presiden Myanmar Thein Sein manyatakan darurat militer setelah pertempuran tentara dengan kelompok pemberontak.  REUTERS/Soe Zeya Tun
Sejumlah pengungsi mengantri untuk mendapatkan makanan di kamp pengungsian sementara di Lashio, 18 Februari 2015. Presiden Myanmar Thein Sein manyatakan darurat militer setelah pertempuran tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun

19 Februari 2015 00:00 WIB

Pengungsi dari korban kekerasan beristirahat di tempat pengungsian di kawasan Lashio, 19 Februari 2015. Sebanyak 70 orang tewas dalam pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pengungsi dari korban kekerasan beristirahat di tempat pengungsian di kawasan Lashio, 19 Februari 2015. Sebanyak 70 orang tewas dalam pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun

19 Februari 2015 00:00 WIB

Seorang dokter militer mengecek keadaan seorang perempuan yang menjadi korban kekerasan di Laukkai, Kokang, Myanmar, 19 Februari 2015. Sebanyak 70 orang tewas dalam pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang dokter militer mengecek keadaan seorang perempuan yang menjadi korban kekerasan di Laukkai, Kokang, Myanmar, 19 Februari 2015. Sebanyak 70 orang tewas dalam pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun

19 Februari 2015 00:00 WIB

Zaw Min Htike, seorang supir relawan Palang Merah Myanmar menunjukan hasil scan di kepalanya setelah mengalami penyerangan di Rumah sakit di Lashio, 19 Februari 2015. Presiden Myanmar Thein Sein, mengumumkan darurat militer setelah pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun
Zaw Min Htike, seorang supir relawan Palang Merah Myanmar menunjukan hasil scan di kepalanya setelah mengalami penyerangan di Rumah sakit di Lashio, 19 Februari 2015. Presiden Myanmar Thein Sein, mengumumkan darurat militer setelah pertempuran antara tentara dengan kelompok pemberontak. REUTERS/Soe Zeya Tun

19 Februari 2015 00:00 WIB