Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Satu-satunya Desa dengan Gaya Rambut Tradisional

Sejumlah anak-anak dengan gaya rambut tradisionalnya yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun
Sejumlah anak-anak dengan gaya rambut tradisionalnya yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun

22 April 2015 00:00 WIB

Seorang anak laki-laki dengan gaya rambut tradisional yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang anak laki-laki dengan gaya rambut tradisional yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun

22 April 2015 00:00 WIB

Yamin Pyae (8), dengan gaya rambut tradisionalnya yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun
Yamin Pyae (8), dengan gaya rambut tradisionalnya yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun

22 April 2015 00:00 WIB

An Htaw Ni , bermain ayunan menggunakan akar pohon di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun
An Htaw Ni , bermain ayunan menggunakan akar pohon di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun

22 April 2015 00:00 WIB

That Mon Kaw (9) berbicara dengan Yamin Pyae (8), yang masih menggunakan gaya rambut tradisional yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun
That Mon Kaw (9) berbicara dengan Yamin Pyae (8), yang masih menggunakan gaya rambut tradisional yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun

22 April 2015 00:00 WIB

That Mon Kaw, sembilan tahun dengan gaya rambut tradisionalnya yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun
That Mon Kaw, sembilan tahun dengan gaya rambut tradisionalnya yang dikenal sebagai Sanyitwine saat berada di desa Sat Sat Yo, Myanmar, 17 April 2015. Desa Sat Sat Yo adalah satu-satunya desa di Myanmar yang anak-anaknya masih mengunakan gaya rambut tradisional. REUTERS/Soe Zeya Tun

22 April 2015 00:00 WIB