Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pepe-pepe Ri Makka, Tarian Api Khas Makassar

Penari membakar tangannya saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Penari membakar tangannya saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Penari menyemburkan api dari mulutnya saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Penari menyemburkan api dari mulutnya saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Penari menyemburkan api dari mulutnya saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Penari menyemburkan api dari mulutnya saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Penari membakar tangannya saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Penari membakar tangannya saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Penari mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Penari mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Penari membakar tangan seorang turis asing saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Penari membakar tangan seorang turis asing saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid

5 Agustus 2015 00:00 WIB