Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puaskan Hasrat Seni di Festival Kampong Temenggungan

Suasana meriah saat penutupan Festival Kampong Temenggungan di Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Kolaborasi antara seniman lokal Temenggungan bersama seniman dari berbagai daerah hingga mancanegara menunjukkan apresiasi seni sebagai kesiapan kampung Temenggungan untuk go international. Dwianto Wibowo
Suasana meriah saat penutupan Festival Kampong Temenggungan di Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Kolaborasi antara seniman lokal Temenggungan bersama seniman dari berbagai daerah hingga mancanegara menunjukkan apresiasi seni sebagai kesiapan kampung Temenggungan untuk go international. Dwianto Wibowo

18 Januari 2016 00:00 WIB

Kolaborasi musisi (ki-ka) Neo Balafon (Ubud), Andro Yopi (Bali), Ari Moreno (Malang), Redy Eko Prasetyo (Malang) saat penutupan Festival Kampong Temenggungan di Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Festival ini diselenggarakan guna mengembangkan kelurahan Temenggungan sebagai kampung wisata yang kaya akan potensi seni, budaya, sejarah, kerajinan dan kuliner. Dwianto Wibowo
Kolaborasi musisi (ki-ka) Neo Balafon (Ubud), Andro Yopi (Bali), Ari Moreno (Malang), Redy Eko Prasetyo (Malang) saat penutupan Festival Kampong Temenggungan di Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Festival ini diselenggarakan guna mengembangkan kelurahan Temenggungan sebagai kampung wisata yang kaya akan potensi seni, budaya, sejarah, kerajinan dan kuliner. Dwianto Wibowo

18 Januari 2016 00:00 WIB

Kolaborasi seluruh musisi menutup acara Festival Kampong Temenggungan di kelurahan Temenggungan Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Festival ini bertema Banyuwangi Kuno Kini. Dwianto Wibowo
Kolaborasi seluruh musisi menutup acara Festival Kampong Temenggungan di kelurahan Temenggungan Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Festival ini bertema Banyuwangi Kuno Kini. Dwianto Wibowo

18 Januari 2016 00:00 WIB

Pawai Kuntulan Kampung Melayu melintasi rumah peninggalan kolonial saat pembukaan Festival Kampong Temenggungan di Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Kolaborasi antara seniman lokal Temenggungan bersama seniman dari berbagai daerah hingga mancanegara menunjukkan apresiasi seni sebagai kesiapan kampung Temenggungan untuk go international. Dwianto Wibowo
Pawai Kuntulan Kampung Melayu melintasi rumah peninggalan kolonial saat pembukaan Festival Kampong Temenggungan di Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Kolaborasi antara seniman lokal Temenggungan bersama seniman dari berbagai daerah hingga mancanegara menunjukkan apresiasi seni sebagai kesiapan kampung Temenggungan untuk go international. Dwianto Wibowo

18 Januari 2016 00:00 WIB

Barong dan Jaranan Buto memimpin kirab budaya Festival Kampong Temenggungan di Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Festival ini diselenggarakan guna mengembangkan kelurahan Temenggungan sebagai kampung wisata yang kaya akan potensi seni, budaya, sejarah, kerajinan dan kuliner. Dwianto Wibowo
Barong dan Jaranan Buto memimpin kirab budaya Festival Kampong Temenggungan di Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Festival ini diselenggarakan guna mengembangkan kelurahan Temenggungan sebagai kampung wisata yang kaya akan potensi seni, budaya, sejarah, kerajinan dan kuliner. Dwianto Wibowo

18 Januari 2016 00:00 WIB

Kolaborasi penari dari mancanegara bersama murid pencak silat Suaka Pasung Laksa pada Festival Kampong Temenggungan di kelurahan Temenggungan Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Festival ini bertema
Kolaborasi penari dari mancanegara bersama murid pencak silat Suaka Pasung Laksa pada Festival Kampong Temenggungan di kelurahan Temenggungan Banyuwangi, Jawa Timur, 17 Januari 2016. Festival ini bertema "Banyuwangi Kuno Kini". Dwianto Wibowo

18 Januari 2016 00:00 WIB