Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Penyebab Berakhirnya Kehidupan di Bumi

Para ahli memperkirakan sebuah letusan gunung api yang sangat dasyat menjadi penyebab berakhirnya kehidupan di bumi. Letusan ini mengeluarkan 1.000 kilometer kubik material ke udara, ribuan kali lebih besar dari pada letusan Gunung Saint Helena, pada 1980, yang merupakan erupsi gunung api terburuk dalam sejarah Amerika Serikat. Letusan tersebut menghancurkan wilayah seluas benua Eropa dan melontarkan material ke stratosfer yang akan menghalangi sinar matahari, menipiskan lapisan Ozon, hujan asam, sehingga tumbuhan mati dan akhirnya menyebabkan kematian pada manusia di bumi. oregonlive.com
Para ahli memperkirakan sebuah letusan gunung api yang sangat dasyat menjadi penyebab berakhirnya kehidupan di bumi. Letusan ini mengeluarkan 1.000 kilometer kubik material ke udara, ribuan kali lebih besar dari pada letusan Gunung Saint Helena, pada 1980, yang merupakan erupsi gunung api terburuk dalam sejarah Amerika Serikat. Letusan tersebut menghancurkan wilayah seluas benua Eropa dan melontarkan material ke stratosfer yang akan menghalangi sinar matahari, menipiskan lapisan Ozon, hujan asam, sehingga tumbuhan mati dan akhirnya menyebabkan kematian pada manusia di bumi. oregonlive.com

25 Januari 2016 00:00 WIB

Nuklir Winter adalah efek perang nuklir skala besar. Perang ini menciptakan badai api besar yang menyuntikkan Karbon hitam ke stratosfer Bumi yang menghalangi sinar matahari. Para ahli memperkirakan 99 persen cahaya matahari akan terblokir selama beberapa bulan, sehingga menghentikan fotosintesis, yang berarti makanan bisa menjadi langka. Suhu permukaan tambahan bisa menurun puluhan derajat di bawah tingkat normal selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Tanaman, hewan dan manusia kemudian akan binasa dalam kegelapan. dailymail.co.uk
Nuklir Winter adalah efek perang nuklir skala besar. Perang ini menciptakan badai api besar yang menyuntikkan Karbon hitam ke stratosfer Bumi yang menghalangi sinar matahari. Para ahli memperkirakan 99 persen cahaya matahari akan terblokir selama beberapa bulan, sehingga menghentikan fotosintesis, yang berarti makanan bisa menjadi langka. Suhu permukaan tambahan bisa menurun puluhan derajat di bawah tingkat normal selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Tanaman, hewan dan manusia kemudian akan binasa dalam kegelapan. dailymail.co.uk

25 Januari 2016 00:00 WIB

Para ahli menyebutkan bahwa Asteroid yang jatuh ke Bumi menjadi salah satu penyebab berakhirnya kehidupan di dunia. Bila jatuh ke daratan, maka benturan Asteroid akan menghasilkan energi yang lebih besar dari 10 juta bom Hiroshima, meratakan segala sesuatu dalam radius 300 km. Debu dan puing-puing akan menyebabkan 'dampak musim dingin' dan sebagian besar makhluk hidup akan musnah. Kalau asteroid jatuh ke laut, maka akan terjadi tsunami yang  melenyapkan seluruh garis pantai dan melontarkan air laut ke atmosfer yang menghancurkan sebagian besar lapisan ozon sehingga terjadi radiasi Ultra Violet yang mematikan. tooopen.com
Para ahli menyebutkan bahwa Asteroid yang jatuh ke Bumi menjadi salah satu penyebab berakhirnya kehidupan di dunia. Bila jatuh ke daratan, maka benturan Asteroid akan menghasilkan energi yang lebih besar dari 10 juta bom Hiroshima, meratakan segala sesuatu dalam radius 300 km. Debu dan puing-puing akan menyebabkan 'dampak musim dingin' dan sebagian besar makhluk hidup akan musnah. Kalau asteroid jatuh ke laut, maka akan terjadi tsunami yang melenyapkan seluruh garis pantai dan melontarkan air laut ke atmosfer yang menghancurkan sebagian besar lapisan ozon sehingga terjadi radiasi Ultra Violet yang mematikan. tooopen.com

25 Januari 2016 00:00 WIB

Efek Rumah Kaca diyakini oleh para ahli sebagai salah satu sebab berakhirnya kehidupan di Bumi. Efek Rumah Kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), klorofluorokarbon (CFC), dan gas-gas lainnya di atmosfer. Sejak Revolusi Industri, manusia telah disalahkan sebagai penyebab terganggunya keseimbangan atmosfer sehingga terjadi perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi, suhu air laut dan permukaan bumi naik. Para ilmuwan memperingatkan bahwa efek rumah kaca akan menyebabkan suhu melambung beberapa ratus derajat Celsius, membuat laut mendidih dan kehidupan di Bumi akan berakhir. rightnow.org.au
Efek Rumah Kaca diyakini oleh para ahli sebagai salah satu sebab berakhirnya kehidupan di Bumi. Efek Rumah Kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), klorofluorokarbon (CFC), dan gas-gas lainnya di atmosfer. Sejak Revolusi Industri, manusia telah disalahkan sebagai penyebab terganggunya keseimbangan atmosfer sehingga terjadi perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi, suhu air laut dan permukaan bumi naik. Para ilmuwan memperingatkan bahwa efek rumah kaca akan menyebabkan suhu melambung beberapa ratus derajat Celsius, membuat laut mendidih dan kehidupan di Bumi akan berakhir. rightnow.org.au

25 Januari 2016 00:00 WIB

Matahari membuat cahaya dari bahan bakar helium yang difusi menjadi helium di inti matahari. Matahari menghasilkan energinya dari reaktor nuklir alaminya di pusatnya. Para ahli memperkirakan Matahari akan mati sekitar 5 miliar tahun lagi. Menjelang kematian, matahari akan menguras bahan bakar nuklirnya dan menjadi lebih panas sehingga mematikan seluruh mahluk hidup di muka Bumi. Matahari akan membesar dan menjadi bintang merah raksasa, menelan planet-planet terdekat, yaitu Merkurius dan Venus. youtube.com
Matahari membuat cahaya dari bahan bakar helium yang difusi menjadi helium di inti matahari. Matahari menghasilkan energinya dari reaktor nuklir alaminya di pusatnya. Para ahli memperkirakan Matahari akan mati sekitar 5 miliar tahun lagi. Menjelang kematian, matahari akan menguras bahan bakar nuklirnya dan menjadi lebih panas sehingga mematikan seluruh mahluk hidup di muka Bumi. Matahari akan membesar dan menjadi bintang merah raksasa, menelan planet-planet terdekat, yaitu Merkurius dan Venus. youtube.com

25 Januari 2016 00:00 WIB

Para ahli percaya bahwa Ledakan Sinar Gamma yang terjadi di luar angkasa merupakan salah satu penyebab berakhirnya kehidupan di Bumi. Ledakan Sinar Gamma atau gamma-ray bursts (GRB) adalah ledakan sangat dasyat terjadi dalam sepersekian detik. Sebagian Astronom menyebutkan bahwa GRB terjadi bersamaan dengan ledakan bintang masif, teori lain mengatakan bahwa GRB terjadi akibat tabrakan dua bintang netron yang ultra padat. Bila terjadi dekat Bumi, maka GRB akan menghancurkan lapisan Ozon di atmosfer yang mengakibatkan kematian mahluk hidup di bumi. space.com
Para ahli percaya bahwa Ledakan Sinar Gamma yang terjadi di luar angkasa merupakan salah satu penyebab berakhirnya kehidupan di Bumi. Ledakan Sinar Gamma atau gamma-ray bursts (GRB) adalah ledakan sangat dasyat terjadi dalam sepersekian detik. Sebagian Astronom menyebutkan bahwa GRB terjadi bersamaan dengan ledakan bintang masif, teori lain mengatakan bahwa GRB terjadi akibat tabrakan dua bintang netron yang ultra padat. Bila terjadi dekat Bumi, maka GRB akan menghancurkan lapisan Ozon di atmosfer yang mengakibatkan kematian mahluk hidup di bumi. space.com

25 Januari 2016 00:00 WIB