Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muramnya Kereta Api Zimbabwe yang Kian Ditinggalkan Penumpangnya

Seorang penumpang berada dalam gerbong kereta sleeper saat melakukan perjalanan dari Harare menuju Bulawayo di Zimbabwe, 6 Agustus 2018. Kereta Api Zimbabwe mulai ditinggalkan penumpangnya karena keterlambatan waktu dan gerbong kereta sering kekurangan penerangan dan air, dan toilet kotor. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Seorang penumpang berada dalam gerbong kereta sleeper saat melakukan perjalanan dari Harare menuju Bulawayo di Zimbabwe, 6 Agustus 2018. Kereta Api Zimbabwe mulai ditinggalkan penumpangnya karena keterlambatan waktu dan gerbong kereta sering kekurangan penerangan dan air, dan toilet kotor. REUTERS/Siphiwe Sibeko

27 Oktober 2018 00:00 WIB

Seorang penumpang berada dalam gerbong kereta saat melakukan di Haraere, Zimbabwe, 6 Agustus 2018. Warga kini lebih suka melakukan perjalan dengan bus atau taksi umum yang memakan waktu sekitar lima jam daripada harus menjalani perjalanan kereta api selama semalaman. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Seorang penumpang berada dalam gerbong kereta saat melakukan di Haraere, Zimbabwe, 6 Agustus 2018. Warga kini lebih suka melakukan perjalan dengan bus atau taksi umum yang memakan waktu sekitar lima jam daripada harus menjalani perjalanan kereta api selama semalaman. REUTERS/Siphiwe Sibeko

27 Oktober 2018 00:00 WIB

Gilbert Mthinzima Ndlovu berada dalam gerbong kereta sleeper saat melakukan perjalanan dari Harare menuju Bulawayo di Zimbabwe, 6 Agustus 2018. Keterlambatan kereta dikarenakan sistem sinyal dan informasi sering dirusak dan beberapa jejak ditumbuhi rumput dan gulma karena tidak digunakan selama bertahun-tahun. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Gilbert Mthinzima Ndlovu berada dalam gerbong kereta sleeper saat melakukan perjalanan dari Harare menuju Bulawayo di Zimbabwe, 6 Agustus 2018. Keterlambatan kereta dikarenakan sistem sinyal dan informasi sering dirusak dan beberapa jejak ditumbuhi rumput dan gulma karena tidak digunakan selama bertahun-tahun. REUTERS/Siphiwe Sibeko

27 Oktober 2018 00:00 WIB

Seorang petuga berbicara pada penumpang gerbong kereta sleeper saat melakukan perjalanan dari Harare menuju Bulawayo di Zimbabwe, 6 Agustus 2018. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Seorang petuga berbicara pada penumpang gerbong kereta sleeper saat melakukan perjalanan dari Harare menuju Bulawayo di Zimbabwe, 6 Agustus 2018. REUTERS/Siphiwe Sibeko

27 Oktober 2018 00:00 WIB

Sejumlah anak-anak melihat dari luar jendela gerbong kereta sleeper saat perjalanan dari Harare menuju Bulawayo di Zimbabwe, 6 Agustus 2018. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Sejumlah anak-anak melihat dari luar jendela gerbong kereta sleeper saat perjalanan dari Harare menuju Bulawayo di Zimbabwe, 6 Agustus 2018. REUTERS/Siphiwe Sibeko

27 Oktober 2018 00:00 WIB

Gerbong kereta diparkir di stasiun kereta api di Harare, Zimbabwe, 5 Agustus 2018. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Gerbong kereta diparkir di stasiun kereta api di Harare, Zimbabwe, 5 Agustus 2018. REUTERS/Siphiwe Sibeko

27 Oktober 2018 00:00 WIB