Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Pilu Keluarga WNI yang Terlantar di Hutan Serawak, Malaysia

Pelaksana Fungsi Konsuler I Bagian Perlindungan WNI KJRI Kuching Lucky Nugraha (kanan) berbincang dengan WNI yang dievakuasi dari hutan, Mildah Situmorang (ketiga kiri) beserta anak-anaknya di Kantor KJRI Kuching, Sarawak, Malaysia, Kamis, 21 November 2019. Mildah berasal dari Tebing Tinggi, Sumatra Utara, ditemukan dalam kondisi terlantar di sebuah pondok di hutan Batu Sembilan Bintulu. ANTARA/HS Putra
Pelaksana Fungsi Konsuler I Bagian Perlindungan WNI KJRI Kuching Lucky Nugraha (kanan) berbincang dengan WNI yang dievakuasi dari hutan, Mildah Situmorang (ketiga kiri) beserta anak-anaknya di Kantor KJRI Kuching, Sarawak, Malaysia, Kamis, 21 November 2019. Mildah berasal dari Tebing Tinggi, Sumatra Utara, ditemukan dalam kondisi terlantar di sebuah pondok di hutan Batu Sembilan Bintulu. ANTARA/HS Putra

21 November 2019 00:00 WIB

Mildah Situmorang (kedua kanan) saat perekaman data di Kantor KJRI Kuching, Sarawak, Malaysia, Kamis, 21 Kamis 2019. KJRI Kuching Sarawak membuatkan dokumen perjalanan berupa Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) agar Mildah dan lima anaknya dapat dipulangkan ke Indonesia.  ANTARA/HS Putra
Mildah Situmorang (kedua kanan) saat perekaman data di Kantor KJRI Kuching, Sarawak, Malaysia, Kamis, 21 Kamis 2019. KJRI Kuching Sarawak membuatkan dokumen perjalanan berupa Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) agar Mildah dan lima anaknya dapat dipulangkan ke Indonesia. ANTARA/HS Putra

21 November 2019 00:00 WIB

Mildah Situmorang (kanan), menangis saat dipeluk relawan Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia (Forkommi) di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Senin, 18 November 2019. Ia bersama lima anaknya diselamatkan Forkommi serta pegiat sosial Bintulu Francis Ngu Hown Hua pada Oktober lalu, dan sempat tinggal di penampungan. ANTARA/HS Putra
Mildah Situmorang (kanan), menangis saat dipeluk relawan Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia (Forkommi) di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Senin, 18 November 2019. Ia bersama lima anaknya diselamatkan Forkommi serta pegiat sosial Bintulu Francis Ngu Hown Hua pada Oktober lalu, dan sempat tinggal di penampungan. ANTARA/HS Putra

21 November 2019 00:00 WIB

Murni (kedua kanan) dan Diana (ketiga kanan), anak dari Mildah Situmorang bersama relawan Forkommi saat akan dibawa petugas KJRI Kuching di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Senin, 18 November 2019. Sebelum ditemukan relawan, Mildah sehari-hari berjualan sayur di Pasar Bintulu untuk memenuhi kebutuhan hidup.  ANTARA/HS Putra
Murni (kedua kanan) dan Diana (ketiga kanan), anak dari Mildah Situmorang bersama relawan Forkommi saat akan dibawa petugas KJRI Kuching di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Senin, 18 November 2019. Sebelum ditemukan relawan, Mildah sehari-hari berjualan sayur di Pasar Bintulu untuk memenuhi kebutuhan hidup. ANTARA/HS Putra

21 November 2019 00:00 WIB

Salah satu anak Mildah Situmorang dipeluk relawan Forkommi saat akan dibawa petugas KJRI Kuching di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Senin, 19 November 2019. Mildah hidup kekurangan semenjak mendiang suaminya menderita penyakit berat dan tidak dapat bekerja.  ANTARA/HS Putra
Salah satu anak Mildah Situmorang dipeluk relawan Forkommi saat akan dibawa petugas KJRI Kuching di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Senin, 19 November 2019. Mildah hidup kekurangan semenjak mendiang suaminya menderita penyakit berat dan tidak dapat bekerja. ANTARA/HS Putra

21 November 2019 00:00 WIB