Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal 6 Alutsista Canggih Milik TNI

Editor

Helikopter Apache AH 64E produksi Amerika Serikat ini memiliki teknologi lebih mutakhir dibandingkan milik Singapura. Apache merupakan helikopter digital pertama yang dimiliki TNI. Terdapat tiga senjata utama pada Apache AH 64E. Automatic gun Canon 30 mm yang bisa menembus baja 2-5 sentimeter, Roket untuk menghancurkan musuh berjarak 7 Km, dan misil air to ground. TEMPO/Budi Purwanto
Helikopter Apache AH 64E produksi Amerika Serikat ini memiliki teknologi lebih mutakhir dibandingkan milik Singapura. Apache merupakan helikopter digital pertama yang dimiliki TNI. Terdapat tiga senjata utama pada Apache AH 64E. Automatic gun Canon 30 mm yang bisa menembus baja 2-5 sentimeter, Roket untuk menghancurkan musuh berjarak 7 Km, dan misil air to ground. TEMPO/Budi Purwanto

15 Februari 2020 00:00 WIB

Main Battle Tank (MBT) Leopard buatan Jerman ini memiliki berat sekitar 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter. Tank ini dilengkapi meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7,62 mm MG3A1 berisi 4.750 peluru. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Main Battle Tank (MBT) Leopard buatan Jerman ini memiliki berat sekitar 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter. Tank ini dilengkapi meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7,62 mm MG3A1 berisi 4.750 peluru. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

15 Februari 2020 00:00 WIB

KRI Rigel-933 TNI AL buatan Prancis memasuki perairan Indonesia dari pulau terluar wilayah barat, Sabang, Aceh, 6 Mei 2015. KRI Rigel-933 merupakan kapal bantu Hidro-Oseanografi (OSV 190 SC-W). KRI Rigel 933 dan Spica 934 dibekali dengan kanon PSU Rheinmetall kaliber 20 mm pada haluan, serta dua pucuk SMB (senapan mesin berat) M2HB kaliber 12,7 mm di geladak buritan. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
KRI Rigel-933 TNI AL buatan Prancis memasuki perairan Indonesia dari pulau terluar wilayah barat, Sabang, Aceh, 6 Mei 2015. KRI Rigel-933 merupakan kapal bantu Hidro-Oseanografi (OSV 190 SC-W). KRI Rigel 933 dan Spica 934 dibekali dengan kanon PSU Rheinmetall kaliber 20 mm pada haluan, serta dua pucuk SMB (senapan mesin berat) M2HB kaliber 12,7 mm di geladak buritan. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

15 Februari 2020 00:00 WIB

 MLRS Astros II MK 6 AV-LMU mampu menembak hingga jarak 29 - 150Km, dan dilengkapi radar AV-UCF sebagai pengarah tembakan. Mobilitas meningkat berkat truk pengangkut VBT-2028 66, yang mampu menjelajah hingga 480Km. Alutsista ini sudah teruji di medan pertempuran, saat Arab Saudi melawan Irak. defense-update.com
MLRS Astros II MK 6 AV-LMU mampu menembak hingga jarak 29 - 150Km, dan dilengkapi radar AV-UCF sebagai pengarah tembakan. Mobilitas meningkat berkat truk pengangkut VBT-2028 66, yang mampu menjelajah hingga 480Km. Alutsista ini sudah teruji di medan pertempuran, saat Arab Saudi melawan Irak. defense-update.com

15 Februari 2020 00:00 WIB

Kapal selam kelas Changbogo, Nagapasa 403 termasuk tipe U-209/1.400. Nagapasa 403 merupakan kapal selam multi guna yang mampu melakukan perang anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan mendukung misi pasukan khusus. Untuk medukung misinya Nagapasa 403 dilengkapi dengan delapan tabung untuk meluncurkan torpedo 533, rudal, dan ranjau. ANTARA/Zabur Karuru
Kapal selam kelas Changbogo, Nagapasa 403 termasuk tipe U-209/1.400. Nagapasa 403 merupakan kapal selam multi guna yang mampu melakukan perang anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan mendukung misi pasukan khusus. Untuk medukung misinya Nagapasa 403 dilengkapi dengan delapan tabung untuk meluncurkan torpedo 533, rudal, dan ranjau. ANTARA/Zabur Karuru

15 Februari 2020 00:00 WIB

Kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) KRI I Gusti Ngurah Rai (332) di Galangan Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia. PT PAL bekerja sama dengan dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda membangun kapal yang panjangnya 105 m. Kemampuan siluman KRI I Gusti Ngurah Rai - 332 diperkuat dengan sejumlah persenjataan, di antaranya meriam utama Oto Melara 76/62 milimeter super rapid-gun. Lalu ada rudal SSM Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkauannya hingga 200 kilometer. ANTARA/Irfan Anshori
Kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) KRI I Gusti Ngurah Rai (332) di Galangan Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia. PT PAL bekerja sama dengan dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda membangun kapal yang panjangnya 105 m. Kemampuan siluman KRI I Gusti Ngurah Rai - 332 diperkuat dengan sejumlah persenjataan, di antaranya meriam utama Oto Melara 76/62 milimeter super rapid-gun. Lalu ada rudal SSM Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkauannya hingga 200 kilometer. ANTARA/Irfan Anshori

15 Februari 2020 00:00 WIB