Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berbagai Upaya Pelajar di Sejumlah Daerah Membuat Hand Sanitizer

Editor

Siswa Kelas XI jurusan Kimia Industri memproduksi pembersih tangan atau 'hand sanitizer' Antiseptic Instant Spray di SMK Muhammadiyah Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin 16 Maret 2020. Siswa jurusan Kimia Industri itu berinovasi memproduksi 'hand sanitizer' dengan kadar alkohol 70 persen sebagai antisipasi untuk pencegahan wabah virus Corona (COVID-19) yang dijual seharga Rp15.000 per botol ukuran 30 mililiter hingga Rp35.000 per botol ukuran 100 mililiter. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Siswa Kelas XI jurusan Kimia Industri memproduksi pembersih tangan atau 'hand sanitizer' Antiseptic Instant Spray di SMK Muhammadiyah Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin 16 Maret 2020. Siswa jurusan Kimia Industri itu berinovasi memproduksi 'hand sanitizer' dengan kadar alkohol 70 persen sebagai antisipasi untuk pencegahan wabah virus Corona (COVID-19) yang dijual seharga Rp15.000 per botol ukuran 30 mililiter hingga Rp35.000 per botol ukuran 100 mililiter. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

21 Maret 2020 00:00 WIB

Siswa membuat hand sanitizer atau cairan pembersih tangan berbahan standar WHO di Laboratorium Kimia MAN 1 Jombang, Jawa Timur, Senin 16 Maret 2020. Pasca langkanya hand sanitizer di pasaran seiring merebaknya virus Corona, siswa MAN 1 Jombang membuat cairan antiseptik sendiri untuk dibagikan gratis pada siswa maupun warga yang membutuhkan cairan pembersih tersebut. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Siswa membuat hand sanitizer atau cairan pembersih tangan berbahan standar WHO di Laboratorium Kimia MAN 1 Jombang, Jawa Timur, Senin 16 Maret 2020. Pasca langkanya hand sanitizer di pasaran seiring merebaknya virus Corona, siswa MAN 1 Jombang membuat cairan antiseptik sendiri untuk dibagikan gratis pada siswa maupun warga yang membutuhkan cairan pembersih tersebut. ANTARA FOTO/Syaiful Arif

21 Maret 2020 00:00 WIB

Pelajar membuat cairan antiseptik atau hand sanitizer dari alkohol dan lidah buaya (aloevera) di Laboratorium Farmasi SMK Prajna Paramita, Malang, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Permintaan cairan antiseptik buatan siswa SMK tersebut meningkat dari 50 botol menjadi 500 botol atau sepuluh kali lipat per hari pasca langkanya hand sanitizer di pasaran seiring merebaknya virus Corona. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Pelajar membuat cairan antiseptik atau hand sanitizer dari alkohol dan lidah buaya (aloevera) di Laboratorium Farmasi SMK Prajna Paramita, Malang, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Permintaan cairan antiseptik buatan siswa SMK tersebut meningkat dari 50 botol menjadi 500 botol atau sepuluh kali lipat per hari pasca langkanya hand sanitizer di pasaran seiring merebaknya virus Corona. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

21 Maret 2020 00:00 WIB

Pelajar menunjukkan cairan antiseptik atau hand sanitizer yang selesai dibuat di Laboratorium SMK ISFI, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu 18 Maret 2020. Siswa SMK ISFI Banjarmasin memproduksi cairan antiseptik pembersih tangan sebagai antisipasi untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang dijual seharga Rp20 ribu per botol ukuran 20 mililiter dan Rp25 ribu per botol ukuran 100 mililiter. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Pelajar menunjukkan cairan antiseptik atau hand sanitizer yang selesai dibuat di Laboratorium SMK ISFI, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu 18 Maret 2020. Siswa SMK ISFI Banjarmasin memproduksi cairan antiseptik pembersih tangan sebagai antisipasi untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang dijual seharga Rp20 ribu per botol ukuran 20 mililiter dan Rp25 ribu per botol ukuran 100 mililiter. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

21 Maret 2020 00:00 WIB

Seorang mahasiswa menunjukan hasil laboratorium pembuatan cairan antiseptik di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Jawa Tengah, Rabu 18 Maret 2020. Cairan antiseptik pembersih tangan (hand sanitizer) yang diproduksi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, UKSW tersebut terbuat dari bahan alami seperti daun sirih, lidah buaya, serai wangi serta campuran bahan kimia triclosan, alkohol dan gliserin untuk pencegahan penyebaran virus COVID-19 yang akan dibagikan secara gratis kepada civitas akademika serta masyarakat sekitar kampus. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang mahasiswa menunjukan hasil laboratorium pembuatan cairan antiseptik di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Jawa Tengah, Rabu 18 Maret 2020. Cairan antiseptik pembersih tangan (hand sanitizer) yang diproduksi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, UKSW tersebut terbuat dari bahan alami seperti daun sirih, lidah buaya, serai wangi serta campuran bahan kimia triclosan, alkohol dan gliserin untuk pencegahan penyebaran virus COVID-19 yang akan dibagikan secara gratis kepada civitas akademika serta masyarakat sekitar kampus. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

21 Maret 2020 00:00 WIB

Siswa memperagakan cara membuat cairan pembersih tangan (hand sanitizer) menggunakan bahan sederhana seperti alkohol dan lidah buaya serta beberapa bahan lainnya di laboratorium Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Kementerian Perindustrian, Banda Aceh, Aceh, Kamis 19 Maret 2020. Cairan hand sanitizer mengandung antiseptik yang kini mulai langka di pasaran diyakini menjadi salah satu cara mengantisipasi penyebaran virus Corona COVIT-19. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Siswa memperagakan cara membuat cairan pembersih tangan (hand sanitizer) menggunakan bahan sederhana seperti alkohol dan lidah buaya serta beberapa bahan lainnya di laboratorium Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Kementerian Perindustrian, Banda Aceh, Aceh, Kamis 19 Maret 2020. Cairan hand sanitizer mengandung antiseptik yang kini mulai langka di pasaran diyakini menjadi salah satu cara mengantisipasi penyebaran virus Corona COVIT-19. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

21 Maret 2020 00:00 WIB