Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alain Cocq Akan Siarkan Kematiannya Secara Live

Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Alain Cocq, 57 tahun, yang ingin melakukan live streaming di Facebook menjelang kematiannya, yang diperkirakan meninggal minggu depannya.  REUTERS/Gonzalo Fuentes
Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Alain Cocq, 57 tahun, yang ingin melakukan live streaming di Facebook menjelang kematiannya, yang diperkirakan meninggal minggu depannya. REUTERS/Gonzalo Fuentes

5 September 2020 00:00 WIB

Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Cocq  diketahui menderita sebuah penyakit langka, di mana dinding arterinya saling menempel. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Cocq diketahui menderita sebuah penyakit langka, di mana dinding arterinya saling menempel. REUTERS/Gonzalo Fuentes

5 September 2020 00:00 WIB

Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Alain Cocq pernah meminta disuntik mati (euthanasia) namun Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak permintaannya. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Alain Cocq pernah meminta disuntik mati (euthanasia) namun Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak permintaannya. REUTERS/Gonzalo Fuentes

5 September 2020 00:00 WIB

Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Cocq sudah terbaring di tempat tidur selama bertahun-tahun dan dirinya sudah merasa umurnya sudah sebentar lagi. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Cocq sudah terbaring di tempat tidur selama bertahun-tahun dan dirinya sudah merasa umurnya sudah sebentar lagi. REUTERS/Gonzalo Fuentes

5 September 2020 00:00 WIB

Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Menjelang kematiannya Alain Cocq berencana mengucapkan salam perpisahan pada teman-teman dan keluarganya. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Menjelang kematiannya Alain Cocq berencana mengucapkan salam perpisahan pada teman-teman dan keluarganya. REUTERS/Gonzalo Fuentes

5 September 2020 00:00 WIB

Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. REUTERS/Gonzalo Fuentes

5 September 2020 00:00 WIB