Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat dari Dekat Tugas Pilot dan Crew Pesawat CN-295 TNI AU

Editor

Captain pilot Kapten Pnb. Iskandar (tengah) dan Copilot Kapten Pnb. Bowo (tiga kanan) bersama crew teknisi pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, berfoto bersama seusai melaksanakan tugas penerbangan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU H. AS Hanandjoeddin tipe C, Tanjung Pandan, Belitung, Selasa, 6 Februari 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Captain pilot Kapten Pnb. Iskandar (tengah) dan Copilot Kapten Pnb. Bowo (tiga kanan) bersama crew teknisi pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, berfoto bersama seusai melaksanakan tugas penerbangan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU H. AS Hanandjoeddin tipe C, Tanjung Pandan, Belitung, Selasa, 6 Februari 2024. TEMPO/Imam Sukamto

6 Februari 2024 00:00 WIB

Letda Pnb. Tika berada di pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, memeriksa dokumen seusai melaksanakan tugas penerbangan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU H. AS Hanandjoeddin tipe C, Tanjung Pandan, Belitung, Selasa, 6 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan. TEMPO/Imam Sukamto
Letda Pnb. Tika berada di pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, memeriksa dokumen seusai melaksanakan tugas penerbangan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU H. AS Hanandjoeddin tipe C, Tanjung Pandan, Belitung, Selasa, 6 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan. TEMPO/Imam Sukamto

6 Februari 2024 00:00 WIB

Crew teknisi pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, melakukan pemeriksaan kondisi pesawat seusai melaksanakan tugas penerbangan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU H. AS Hanandjoeddin tipe C, Tanjung Pandan, Belitung, Selasa, 6 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan. TEMPO/Imam Sukamto
Crew teknisi pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, melakukan pemeriksaan kondisi pesawat seusai melaksanakan tugas penerbangan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU H. AS Hanandjoeddin tipe C, Tanjung Pandan, Belitung, Selasa, 6 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan. TEMPO/Imam Sukamto

6 Februari 2024 00:00 WIB

Captain pilot Kapten Pnb. Iskandar (kiri) dan Copilot Kapten Pnb. Bowo (kanan) pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, melaksanakan tugas selama penerbangan menuju Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riua,Senin, 5 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan. TEMPO/Imam Sukamto
Captain pilot Kapten Pnb. Iskandar (kiri) dan Copilot Kapten Pnb. Bowo (kanan) pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, melaksanakan tugas selama penerbangan menuju Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riua,Senin, 5 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan. TEMPO/Imam Sukamto

6 Februari 2024 00:00 WIB

Sejumlah personel dan awak media saat mengikuti terbang dengan pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, menuju Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau,Senin, 5 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan. TEMPO/Imam Sukamto
Sejumlah personel dan awak media saat mengikuti terbang dengan pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, menuju Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau,Senin, 5 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan. TEMPO/Imam Sukamto

6 Februari 2024 00:00 WIB

Captain pilot Kapten Pnb. Iskandar dan Letda Pnb. Tika di pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, seusai melaksanakan tugas penerbangan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau,Senin, 5 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan.  TEMPO/Imam Sukamto
Captain pilot Kapten Pnb. Iskandar dan Letda Pnb. Tika di pesawat CN-295 bernomor registrasi A-2906 TNI AU, seusai melaksanakan tugas penerbangan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau,Senin, 5 Februari 2024. Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang semi militer, menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan Night Vision googles (NVG), mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot (480km/jam), menggunakan 2 mesin turboprop pratt and Whitney Canada (PW127G), mampu melaksanakan lepas landas dan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/Short Take and Landing) pada 670 m/2.200 ft dengan berat tertentu. Sehingga dapat mendukung tugas dan misi TNI AU dalam melaksanakan angkutan kurang lebih 71 personel, logistik sebesar 9 ton, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli terbatas dan penugasan militer maupun misi kemanusiaan. TEMPO/Imam Sukamto

6 Februari 2024 00:00 WIB