Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kebun Ganja untuk Keperluan Medis Pertama di Kolombia

Pekerja memanen daun ganja di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. Pharmacielo merupakan perusahaan medis pertama yang mengolah ganja untuk pengobatan di Kolombia. REUTERS/Jaime Saldarriaga
Pekerja memanen daun ganja di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. Pharmacielo merupakan perusahaan medis pertama yang mengolah ganja untuk pengobatan di Kolombia. REUTERS/Jaime Saldarriaga

4 Mei 2018 00:00 WIB

Direktur Operasional, Marcelo Antunes de Siqueira meninjau kebun ganja di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. Pharmacielo memiliki kebun ganja seluas 12 hektare yang seluruhnya digunakan untuk pengobatan. REUTERS/Jaime Saldarriaga
Direktur Operasional, Marcelo Antunes de Siqueira meninjau kebun ganja di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. Pharmacielo memiliki kebun ganja seluas 12 hektare yang seluruhnya digunakan untuk pengobatan. REUTERS/Jaime Saldarriaga

4 Mei 2018 00:00 WIB

Pekerja mengecek bibit tanaman ganja di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. Sebagai perusahaan yang berlisensi pemerintah, Pharmacielo telah mendapat izin membudidayakan ganja secara legal di Rionegro, Kolombia. REUTERS/Jaime Saldarriaga
Pekerja mengecek bibit tanaman ganja di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. Sebagai perusahaan yang berlisensi pemerintah, Pharmacielo telah mendapat izin membudidayakan ganja secara legal di Rionegro, Kolombia. REUTERS/Jaime Saldarriaga

4 Mei 2018 00:00 WIB

Pekerja menanam bibit ganja di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. REUTERS/Jaime Saldarriaga
Pekerja menanam bibit ganja di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. REUTERS/Jaime Saldarriaga

4 Mei 2018 00:00 WIB

Pekerja mengolah daun ganja untuk pengobatan di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. REUTERS/Jaime Saldarriaga
Pekerja mengolah daun ganja untuk pengobatan di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. REUTERS/Jaime Saldarriaga

4 Mei 2018 00:00 WIB

Direktur Operasional, Marcelo Antunes de Siqueira memeriksa tanaman ganja yang ditanam di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. REUTERS/Jaime Saldarriaga
Direktur Operasional, Marcelo Antunes de Siqueira memeriksa tanaman ganja yang ditanam di perusahaan medis Pharmacielo, Rionegro, Kolombia, 2 Maret 2018 lalu. REUTERS/Jaime Saldarriaga

4 Mei 2018 00:00 WIB