Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Babi Afrika Menyebar Luas, Peternak Bebek Meningkat

Editor

Seorang pekerja memberi makan bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Virus Demam Babi Afrika yang telah menyebar ke 22 Provinsi di China membuat penjualan bebek meningkat drastis. REUTERS/Jason Lee
Seorang pekerja memberi makan bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Virus Demam Babi Afrika yang telah menyebar ke 22 Provinsi di China membuat penjualan bebek meningkat drastis. REUTERS/Jason Lee

26 Juli 2019 00:00 WIB

Sejumlah bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Peternakan Shenghe Group mampu menjual sekitar 300.000 bebek sehari. REUTERS/Jason Lee
Sejumlah bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Peternakan Shenghe Group mampu menjual sekitar 300.000 bebek sehari. REUTERS/Jason Lee

26 Juli 2019 00:00 WIB

Sejumlah bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Merabaknya virus Babi Afrika membuat produksi daging babi akan turun 30% atau sekitar 16 juta ton. REUTERS/Jason Lee
Sejumlah bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Merabaknya virus Babi Afrika membuat produksi daging babi akan turun 30% atau sekitar 16 juta ton. REUTERS/Jason Lee

26 Juli 2019 00:00 WIB

Seorang pekerja mengumpulkan telur bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Virus babi afrika pertama kali terdeteksi di provinsi Liaoning timur laut dan kini telah mencapai peternakan di luar kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing. REUTERS/Jason Lee
Seorang pekerja mengumpulkan telur bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Virus babi afrika pertama kali terdeteksi di provinsi Liaoning timur laut dan kini telah mencapai peternakan di luar kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing. REUTERS/Jason Lee

26 Juli 2019 00:00 WIB

Seorang pekerja memberi makan bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Ketika demam babi terus menyebar, wakil perdana menteri China Hu Chunhua mendesak para peternak unggas untuk membantu mengisi celah protein untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. REUTERS/Jason Lee
Seorang pekerja memberi makan bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. Ketika demam babi terus menyebar, wakil perdana menteri China Hu Chunhua mendesak para peternak unggas untuk membantu mengisi celah protein untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. REUTERS/Jason Lee

26 Juli 2019 00:00 WIB

Pekerja duduk di tempat tidur di sebelah bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. REUTERS/Jason Lee
Pekerja duduk di tempat tidur di sebelah bebek di sebuah peternakan di daerah Jiaxiang, provinsi Shandong, Cina, 16 Juli 2019. REUTERS/Jason Lee

26 Juli 2019 00:00 WIB