Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Ekonomi Sri Lanka Bikin Warga Coba Serbu Rumah Presiden

Sejumlah warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Sri Lanka tengah dilanda krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan 1948. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Sejumlah warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Sri Lanka tengah dilanda krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan 1948. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

1 April 2022 00:00 WIB

Warga membakar sebuah bus saat berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Sri Lanka mengumumkan pemadaman listrik 13 jam setiap harinya secara nasional mulai Kamis, 31 Maret 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Warga membakar sebuah bus saat berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Sri Lanka mengumumkan pemadaman listrik 13 jam setiap harinya secara nasional mulai Kamis, 31 Maret 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

1 April 2022 00:00 WIB

Sejumlah warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Minimnya penjatahan listrik di Sri Lanka terjadi sejak awal bulan. Tidak adanya minyak untuk pembangkit listrik tenaga panas disebut jadi penyebab masalah ini. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Sejumlah warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Minimnya penjatahan listrik di Sri Lanka terjadi sejak awal bulan. Tidak adanya minyak untuk pembangkit listrik tenaga panas disebut jadi penyebab masalah ini. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

1 April 2022 00:00 WIB

Sejumlah warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022.  Pejabat menyebut, lebih dari 40 persen listrik Sri Lanka dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air, tetapi sebagian besar reservoir hampir habis karena tidak ada hujan. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Sejumlah warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Pejabat menyebut, lebih dari 40 persen listrik Sri Lanka dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air, tetapi sebagian besar reservoir hampir habis karena tidak ada hujan. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

1 April 2022 00:00 WIB

Petugas mengevakuasi personel yang terluka saat warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Bahkan, banyak rumah sakit yang tidak beroperasi setelah kehabisan obat-obatan. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Petugas mengevakuasi personel yang terluka saat warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Bahkan, banyak rumah sakit yang tidak beroperasi setelah kehabisan obat-obatan. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

1 April 2022 00:00 WIB

Sejumlah warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Dua rumah sakit baru saja menangguhkan operasi rutin karena mereka sangat kekurangan pasokan medis vital, anestesi, dan bahan kimia untuk melakukan tes diagnostik. Stok yang mereka miliki hanya tersedia untuk kasus darurat. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Sejumlah warga berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Dua rumah sakit baru saja menangguhkan operasi rutin karena mereka sangat kekurangan pasokan medis vital, anestesi, dan bahan kimia untuk melakukan tes diagnostik. Stok yang mereka miliki hanya tersedia untuk kasus darurat. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

1 April 2022 00:00 WIB