Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Mantan Pemburu Harimau Sumatera yang Telah Bertobat

Editor

Mawi menunjukkan jerat Harimau yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Mawi, seorang mantan pemburu harimau yang sudah tobat. Mawi sekarang membantu tim Smart Patrol melacak perangkap yang dipasang pemburu harimau di TNKS wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Mawi menunjukkan jerat Harimau yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Mawi, seorang mantan pemburu harimau yang sudah tobat. Mawi sekarang membantu tim Smart Patrol melacak perangkap yang dipasang pemburu harimau di TNKS wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

2 April 2022 00:00 WIB

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat harimau yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Mawi bercerita ia menjadi pemburu harimau karena terpaksa dan tak ada pilihan lain karena harus menghidupi keluarganya. Anak dan istrinya harus diberikan nafkah sementara ia tak memiliki ladang atau kebun bahkan pekerjaan tetap. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat harimau yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Mawi bercerita ia menjadi pemburu harimau karena terpaksa dan tak ada pilihan lain karena harus menghidupi keluarganya. Anak dan istrinya harus diberikan nafkah sementara ia tak memiliki ladang atau kebun bahkan pekerjaan tetap. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

2 April 2022 00:00 WIB

Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan  di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Mawi menjadi pemburu Harimau Sumatra sejak tahun 1974. Dalam berburu, Mawi hanya berbekal satu korek api berbahan bakar minyak lampu serta sebilah pisau kecil. Untuk menjerat raja rimba, Mawi menggunakan seling baja yang dipasang pada jalur lintasan Harimau. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif membongkar jerat yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Mawi menjadi pemburu Harimau Sumatra sejak tahun 1974. Dalam berburu, Mawi hanya berbekal satu korek api berbahan bakar minyak lampu serta sebilah pisau kecil. Untuk menjerat raja rimba, Mawi menggunakan seling baja yang dipasang pada jalur lintasan Harimau. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

2 April 2022 00:00 WIB

Mawi menjaring ikan disela patroli sapu jerat harimau di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Mawi mengaku, sudah ratusan Harimau yang ia tangkap sejak menjadi pemburu. Bila mendapatkan harimau, kemudian ia jual kepada pengepul seharga Rp 25 juta. Harga itu cukup murah dibandingkan resiko bertarung nyawa dan hidup berbulan-bulan di dalam hutan. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Mawi menjaring ikan disela patroli sapu jerat harimau di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Mawi mengaku, sudah ratusan Harimau yang ia tangkap sejak menjadi pemburu. Bila mendapatkan harimau, kemudian ia jual kepada pengepul seharga Rp 25 juta. Harga itu cukup murah dibandingkan resiko bertarung nyawa dan hidup berbulan-bulan di dalam hutan. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

2 April 2022 00:00 WIB

Mawi  bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif melakukan patroli sapu jerat di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022.  Mawi telah memilih meninggalkan perbuatan kejinya memburu harimau. Sejak tahun 2019 yang lalu, ia berjanji untuk bertobat dan menghentikan aktivitas berburunya. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif melakukan patroli sapu jerat di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Mawi telah memilih meninggalkan perbuatan kejinya memburu harimau. Sejak tahun 2019 yang lalu, ia berjanji untuk bertobat dan menghentikan aktivitas berburunya. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

2 April 2022 00:00 WIB

Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif menyusuri sungai di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Populasi Harimau Sumatra diperkirakan tersisa sekitar 400-600 ekor yang tersebar di dalam 23 lanskap di pulau Sumatera, sedangkan untuk wilayah bidang tiga Balai Besar TNKS, berdasarkan dari temuan tim patroli serta pantauan kamera trap populasi Harimau Sumatera saat ini diperkirakan tinggal 30 ekor. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Mawi bersama Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif menyusuri sungai di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, 6 Maret 2022. Populasi Harimau Sumatra diperkirakan tersisa sekitar 400-600 ekor yang tersebar di dalam 23 lanskap di pulau Sumatera, sedangkan untuk wilayah bidang tiga Balai Besar TNKS, berdasarkan dari temuan tim patroli serta pantauan kamera trap populasi Harimau Sumatera saat ini diperkirakan tinggal 30 ekor. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

2 April 2022 00:00 WIB