Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banda Neira, Pulau Tempat Pengasingan yang Indah

Warga menggendong anaknya di teras Rumah pengasingan Sutan Syahrir di Banda Neira, Maluku, Senin (14/10). Belanda pernah mengasingkan tokoh Kemerdekaan Indonesia Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir selama enam tahun di pulau Banda Neira. TEMPO/Ayu Ambong
Warga menggendong anaknya di teras Rumah pengasingan Sutan Syahrir di Banda Neira, Maluku, Senin (14/10). Belanda pernah mengasingkan tokoh Kemerdekaan Indonesia Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir selama enam tahun di pulau Banda Neira. TEMPO/Ayu Ambong

25 November 2013 00:00 WIB

Mesin ketik Sutan Syahrir dan foto keluarga terletak di atas meja di rumah pengasingannya, di Banda Neira, Senin (14/10). Belanda mengasingkan dua tokoh kemerdekaan ini karena sikap kritisnya terhadap pemerintah Belanda pada 1 Februari 1936. TEMPO/Ayu Ambong
Mesin ketik Sutan Syahrir dan foto keluarga terletak di atas meja di rumah pengasingannya, di Banda Neira, Senin (14/10). Belanda mengasingkan dua tokoh kemerdekaan ini karena sikap kritisnya terhadap pemerintah Belanda pada 1 Februari 1936. TEMPO/Ayu Ambong

25 November 2013 00:00 WIB

Putri Mohammad Hatta, Meutia Hatta saat mengunjungi rumah tempat pengasingan Bung Hatta, di Banda Naira (14/10). Kedatangan mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ini adalah untuk menghadiri acara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Hatta-Sjahrir di pulau ini. TEMPO/Ayu Ambong
Putri Mohammad Hatta, Meutia Hatta saat mengunjungi rumah tempat pengasingan Bung Hatta, di Banda Naira (14/10). Kedatangan mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ini adalah untuk menghadiri acara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Hatta-Sjahrir di pulau ini. TEMPO/Ayu Ambong

25 November 2013 00:00 WIB

Meutia Hatta saat berziarah ke makam Des Alwi Abubakar, tokoh Banda yang menjadi anak angkat Hatta dan Sjahrir di Banda Naira, Senin (14/10). TEMPO/Ayu Ambong
Meutia Hatta saat berziarah ke makam Des Alwi Abubakar, tokoh Banda yang menjadi anak angkat Hatta dan Sjahrir di Banda Naira, Senin (14/10). TEMPO/Ayu Ambong

25 November 2013 00:00 WIB

Seorang warga bersepeda melintasi jalanan di depan Rumah pengasingan Dr. Cipto Mangunkusumo di Banda Naira (18/10). Dr. Cipto Mangunkusumo bersama Iwa Kusuma Sumantri pernah mengalami pengasingan dari Belanda sejak tahun 1927. TEMPO/Ayu Ambong
Seorang warga bersepeda melintasi jalanan di depan Rumah pengasingan Dr. Cipto Mangunkusumo di Banda Naira (18/10). Dr. Cipto Mangunkusumo bersama Iwa Kusuma Sumantri pernah mengalami pengasingan dari Belanda sejak tahun 1927. TEMPO/Ayu Ambong

25 November 2013 00:00 WIB

Benteng Belgica yang dibangun Portugis pada abad ke-16 dan akhirnya diambil alih VOC, di Banda Neira (18/10). Benteng berbentuk pentagon ini sudah dipugar seperti bentuknya semula. TEMPO/Ayu Ambong
Benteng Belgica yang dibangun Portugis pada abad ke-16 dan akhirnya diambil alih VOC, di Banda Neira (18/10). Benteng berbentuk pentagon ini sudah dipugar seperti bentuknya semula. TEMPO/Ayu Ambong

25 November 2013 00:00 WIB