Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjalanan Karir Musikus Fariz R.M.

Musikus Fariz Rutam Munaf, atau Fariz R.M., mulai belajar piano sejak berusia lima tahun kepada ibunya, Anna Reijnenberg. Menginjak bangku SMA, ia sering mengisi acara musik di sekolahnya, SMA 3 Teladan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dok. TEMPO/ Rully Kesuma
Musikus Fariz Rutam Munaf, atau Fariz R.M., mulai belajar piano sejak berusia lima tahun kepada ibunya, Anna Reijnenberg. Menginjak bangku SMA, ia sering mengisi acara musik di sekolahnya, SMA 3 Teladan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dok. TEMPO/ Rully Kesuma

7 Januari 2015 00:00 WIB

Fariz R.M. (kanan) tampil bersama Ikang Fauzi  di Balai Sidang Senayan, Jakarta, 1983. Ia berjumpa dengan Adjie Soetama, Raidy Noor, serta Addie MS dan Ikang Fauzi di SMA, dan pada 1977, mereka menciptakan lagu dan meraih juara ketiga dalam Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors. Dok.TEMPO/Syafrial Arifin
Fariz R.M. (kanan) tampil bersama Ikang Fauzi di Balai Sidang Senayan, Jakarta, 1983. Ia berjumpa dengan Adjie Soetama, Raidy Noor, serta Addie MS dan Ikang Fauzi di SMA, dan pada 1977, mereka menciptakan lagu dan meraih juara ketiga dalam Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors. Dok.TEMPO/Syafrial Arifin

7 Januari 2015 00:00 WIB

Pada dekade 1980-an, Fariz R.M. mulai bersinar sebagai musikus solo, terutama setelah album dan lagu Sakura (1980), Nada Kasih (1987), dan Barcelona (1988). Dok. TEMPO/Bodi CH
Pada dekade 1980-an, Fariz R.M. mulai bersinar sebagai musikus solo, terutama setelah album dan lagu Sakura (1980), Nada Kasih (1987), dan Barcelona (1988). Dok. TEMPO/Bodi CH

7 Januari 2015 00:00 WIB

Musikus Fariz R.M. pernah berurusan dengan polisi pada 2001 setelah suratnya yang ditujukan pada Panglima Angkatan GAM, Teuku Abdullah Syafe'i, ditemukan di dalam kamar tersangka peledakan bom di Guntur, Jakarta Selatan. Ia juga sempat divonis pidana selama delapan bulan karena kasus narkoba, pada tahun 2007.  Dok. TEMPO/ Yosep Arkian
Musikus Fariz R.M. pernah berurusan dengan polisi pada 2001 setelah suratnya yang ditujukan pada Panglima Angkatan GAM, Teuku Abdullah Syafe'i, ditemukan di dalam kamar tersangka peledakan bom di Guntur, Jakarta Selatan. Ia juga sempat divonis pidana selama delapan bulan karena kasus narkoba, pada tahun 2007. Dok. TEMPO/ Yosep Arkian

7 Januari 2015 00:00 WIB

Musikus Fariz R.M. menghadiri acara pemberian penghargaan The Immortal di kantor Majalah Rolling Stone, Jakarta, 30 Oktober 2008. Dok. TEMPO/ Rosdianahangka
Musikus Fariz R.M. menghadiri acara pemberian penghargaan The Immortal di kantor Majalah Rolling Stone, Jakarta, 30 Oktober 2008. Dok. TEMPO/ Rosdianahangka

7 Januari 2015 00:00 WIB

Fariz R.M. (tengah) kembali ditangkap Subdit Narkotika Jakarta Selatan, 6 Januari 2015. Ia kedapatan membawa psikotropika jenis heroin, satu paket ganja dan alat hisap sabu. TEMPO/Nurdiansah
Fariz R.M. (tengah) kembali ditangkap Subdit Narkotika Jakarta Selatan, 6 Januari 2015. Ia kedapatan membawa psikotropika jenis heroin, satu paket ganja dan alat hisap sabu. TEMPO/Nurdiansah

7 Januari 2015 00:00 WIB