Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bencana Kelaparan "Hantui" Jutaan Anak di Yaman

Seorang anak berusia delapan tahun yang kekurangan gizi terletak di tempat tidur di bangsal darurat sebuah rumah sakit di Sanaa, Yaman, 27 September 2016. Perang sipil selama 18 bulan terakhir telah membuat jutaan orang kelaparan. REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang anak berusia delapan tahun yang kekurangan gizi terletak di tempat tidur di bangsal darurat sebuah rumah sakit di Sanaa, Yaman, 27 September 2016. Perang sipil selama 18 bulan terakhir telah membuat jutaan orang kelaparan. REUTERS/Khaled Abdullah

4 Oktober 2016 00:00 WIB

Salem Abdullah Musabih (6 tahun), dipangku oleh ibunya di unit malnutrisi perawatan intensif di sebuah rumah sakit di kota pelabuhan Laut Merah dari Hodaida, Yaman, 11 September 2016. Kapal pembawa makanan sulit untuk masuk ke pelabuhan Yaman karena adanya blokade. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Salem Abdullah Musabih (6 tahun), dipangku oleh ibunya di unit malnutrisi perawatan intensif di sebuah rumah sakit di kota pelabuhan Laut Merah dari Hodaida, Yaman, 11 September 2016. Kapal pembawa makanan sulit untuk masuk ke pelabuhan Yaman karena adanya blokade. REUTERS/Abduljabbar Zeyad

4 Oktober 2016 00:00 WIB

Seorang anak menangis di sebuah unit perawatan intensif rumah sakit kekurangan gizi di Sanaa, Yaman, 26 September 2016. Bangsal perawatan intensif di rumah sakit Yaman dipenuhi dengan anak-anak malnutrisi.  REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang anak menangis di sebuah unit perawatan intensif rumah sakit kekurangan gizi di Sanaa, Yaman, 26 September 2016. Bangsal perawatan intensif di rumah sakit Yaman dipenuhi dengan anak-anak malnutrisi. REUTERS/Khaled Abdullah

4 Oktober 2016 00:00 WIB

Perawat memeriksa anak laki-laki di sebuah unit perawatan intensif sebuah RS di Sanaa, Yaman, 27 September 2016. Menurut Pbb, lebih dari setengah negara berpenduduk 28 juta orang ini tidak memiliki cukup makanan. REUTERS/Khaled Abdullah
Perawat memeriksa anak laki-laki di sebuah unit perawatan intensif sebuah RS di Sanaa, Yaman, 27 September 2016. Menurut Pbb, lebih dari setengah negara berpenduduk 28 juta orang ini tidak memiliki cukup makanan. REUTERS/Khaled Abdullah

4 Oktober 2016 00:00 WIB

Seorang wanita menggendong anaknya setelah ditimbang di unit perawatan intensif kekurangan gizi rumah sakit di Sanaa, Yaman, 27 September 2016. REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang wanita menggendong anaknya setelah ditimbang di unit perawatan intensif kekurangan gizi rumah sakit di Sanaa, Yaman, 27 September 2016. REUTERS/Khaled Abdullah

4 Oktober 2016 00:00 WIB

Seorang wanita bersama anak-anaknya berdiri di depan pintu gubuknya, di distrik al-Tuhaita provinsi Laut Merah Hodeidah, Yaman, 26 September 2016. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Seorang wanita bersama anak-anaknya berdiri di depan pintu gubuknya, di distrik al-Tuhaita provinsi Laut Merah Hodeidah, Yaman, 26 September 2016. REUTERS/Abduljabbar Zeyad

4 Oktober 2016 00:00 WIB